Habeahan, Selfia F. (2021) Perkembangan Bandar Sibolga Sebagai Pusat Perdagangan Pada Tahun 1945-1998. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM 3173321047 COVER.pdf - Published Version
Download (124kB) | Preview
2. NIM 3173321047 APPROVALSHEET.pdf - Published Version
Download (839kB) | Preview
3. NIM 3173321047 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (174kB) | Preview
4. NIM 3173321047 PREFACE.pdf - Published Version
Download (246kB) | Preview
5. NIM 3173321047 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (245kB) | Preview
6. NIM 3173321047 LIST OF TABLE.pdf - Published Version
Download (189kB) | Preview
7. NIM 3173321047 LIST OF APPENDICES.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
8. NIM 3173321047 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (405kB) | Preview
12. NIM 3173321047 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (370kB) | Preview
13. NIM 3173321047 REFERENCE.pdf - Published Version
Download (304kB) | Preview
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui awal terbentuknya Bandar Sibolga, perkembangan Bandar Sibolga serta barang komoditi Pada Abad-19. Bandar pertama Sibolga terletak di poncan ketek pada masa Kolonial Belanda yang berhasil dikuasai oleh para pendatang asing sampai dengan komoditi dari hasil perdagangan yang dilakukan selama pada abad 19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian heuristik, kritik sumber dan interpretasi. Awal dari Bandar sebagai pusat perdagangan terletak di pulau poncan ketek. Poncan ketek merupakan kampung yang memiliki sejarah. Sejarah berdirinya kampung Sibolga dibuka pertama kali oleh orang Batak bermarga Hutagalung yang berasal dari tanah Batak yang bernama Hurinjom Hutagalung kemudian kampung Sibolga semakin ramai dikunjungi dari berbagai daerah lain dikarenakan telah ada tempat baru yang disebut dengan Bandar sebagai tempat perdagangan atau melakukan sistem Barter. Bandar perdagangan dijadikan sebagai pelabuhan sehingga banyak orang-orang yang berasal dari berbagai macam etnis sehingga singgah ataupun menetap disana. Sementara itu etnis yang sesungguhnya yang mendiami Sibolga adalah etnis Pesisir. Perkembangan bandar Sibolga dimulai dari kunjungan dari berbagai daerah yang berasal pnedalaman Sibolga maupun dari daerah luar dengan membawa barang untuk dijual ataupun untuk membeli barang seperti garam dari hasil penduduk pesisir di tapian nauli, kemudian pengunjung semakin ramai dan berkembang. Belanda memasuki wilayah Tapanuli Tengan di daerah Barus Seiring Belanda berlayar dan singgah terjadi keributan antara Belanda dengan Aceh dikarenakan Aceh sangat memusuhi pedagang dari Belanda. Sementara itu Inggris datang ke daerah bagian pantai Barat Sumatera, Keberhasilan paling utama oleh Inggris di bagian Pantai Barat Sumatera adalah kesuksesan dalam membuat perjanjian dengan para raja tapian Nauli yang dikenal dengan perjanjian Batigo Badunsanak yaitu perjanjian antara Inggris, Raja Sibolga dan raja-raja tapian Nauli ditandatangani pada tanggal 11 Maret 1815
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2021-SJRH-068 |
Keywords: | Barang Komoditi; Bandar Sibolga; Pusat Perdagangan |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN448 Economic organization. Economic anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mrs Siti Nurbaidah |
Date Deposited: | 10 Jan 2022 08:34 |
Last Modified: | 10 Jan 2022 08:34 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/44385 |