Ambarita, Martha Maranatha (2020) PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) TERHADAP HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI 7,12- dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) MELALUI KULIT. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 4161220015 COVER.pdf - Published Version
Download (117kB) | Preview
2. NIM. 4161220015 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (377kB) | Preview
3. NIM. 4161220015 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (145kB) | Preview
4. NIM. 4161220015 PREFACE.pdf - Published Version
Download (214kB) | Preview
5. NIM. 4161220015 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (116kB) | Preview
9. NIM. 4161220015 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (296kB) | Preview
13. NIM. 41611220015 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (119kB) | Preview
14. NIM. 4161220015 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (204kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) (EEDB) terhadap fungsi dan morfologi hati tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi DMBA melalui kulit. Fungsi hati yang diamati yaitu kadar SGOT dan SGPT, sedangkan morfologi yaitu berat, warna, dan ukuran hati. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tikus yang digunakan 24 ekor dan dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yaitu, kontrol negatif (K-) yaitu tikus yang tidak diberi DMBA maupun EEDB, kontrol positif (K+) yaitu tikus yang hanya diberi DMBA, sedangkan P1 dan P2 masing-masing diberi DMBA dengan dosis yang sama dengan kontrol positif, setelah itu diberi EEDB sebanyak 250 dan 500 mg/kg BB. Semua tikus diberi pakan berupa pelet dan air minum secara ad libitum. DMBA diberikan dengan dosis 175 µg/ekor tikus dan dilarutkan terlebih dahulu dalam aceton 0,1 mL, setelah itu dioleskan secara topikal pada permukaan kulit yang telah dibersihkan bulunya. Pemberian DMBA dilakukan dua kali seminggu selama delapan minggu. Pada minggu ke-9 tikus perlakuan P1 dan P2 diberikan EEDB setiap hari selama empat minggu secara oral menggunakan sonde lambung. Pada minggu ke-13 semua tikus dibedah untuk memperoleh darah dan organ hati. Darah ditampung dalam tabung eppendorf dan dilanjutkan dengan analisis SGOT dan SGPT. Hati diangkat lalu ditimbang, diukur panjang dan lebarnya, dan diamati warnanya. Data SGOT, SGPT, berat hati, panjang hati, dan lebar hati ditabulasi dan dianalisis dengan anava satu arah. Sedangkan warna hati dianalisis dengan analisis kualitatif dengan membandingkan warna hati normal dengan yang sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DMBA meningkatkan kadar SGOT dan SGPT dengan signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif, P1 dan P2. Selanjutnya pemberian EEDB mampu menurunkan kadar SGOT dan SGPT dengan signifikan dibandingkan dengan kontrol positif tetapi tidak berbeda signifikan dengan kontrol negatif. EEDB tidak mempengaruhi berat, panjang, dan lebar hati. Namun, berpengaruh pada warna hati yaitu pada perlakuan kontrol negatif, P1 dan P2 terlihat normal berwarna merah kecokelatan, sedangkan pada perlakuan kontrol positif warna hati terlihat pucat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2020 BIO 143 |
Keywords: | Morfologi hati; Daun bangunbangun; Kanker kulit; Tikus putih |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS153 Materia medica > RS160 Pharmacognosy. Pharmaceutical substances (Plant, animal, and inorganic) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi |
Depositing User: | Mrs Harly Christy Siagian |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 06:29 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 06:29 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/43509 |