SEJARAH KESEHATAN KULI KONTRAK DI PERKEBUNAN DELI MAATCSHAPPIJ (1872-1942)

perkebunan Deli Maatschappij, dimulai dari pembukaan perkebunan Deli Maatschappij dan datangnya para kuli. keadaan kuli sebelum dan setelah datang keperkebunan, kehidupan yang dialami kuli selama didalam perkebunan yang menjadi awal kemunculan dan perkembangan penyakit di kuli hingga upaya yang dilakukan perkebunan Deli Maatschappij untuk menanggulangi penyebaran penyakit. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah dengan mengunakan pendekatan historis. Hasil penelitian ini menggambarkan kesehatan kuli kontrak di perkebunan Deli Maatschappij pada masa kolonial. Sejak dibukanya perkebunan Deli Maatschappj, permintaan akan hasil komuniti perkebunan semakin meningkat, hal ini mendorong terbukanya arus kedatangan tenaga kerja dari luar Sumatera Timur. Tenaga kerja yang didatangkan adalah orang-orang Cina dari Selat Malaka, Semenanjung Malaysa dan orang-orang Jawa dari pulau Jawa serta beberapa etnis lain. Kemudian tenaga kerja tersebut dikenal dengan sebutan kuli kontrak. Kuli hadir dengan berbagai faktor, hidup didalam perkebunan menciptakan sebuah tatanan masyrakat perkebunan. kuli hidup dengan segala masalah-masalah yang dialami seperti tempat tinggal yang kumuh, upah harian yang minim, kemiskinan dan kelaparan, kotor, kerja keras tiada henti, kekerasan, perkelahian, pelacuran selama di perkebunan. Masalah-masalah ini kemudian menjadi awal bagi permasalahan serius para kuli kontrak di perkebunan Deli Maatschappij, masalah ini menjadi awal dari muncul dan berkembangnya berbagai jenis penyakit terutama penyakit tropis pada kuli di perkebunan Deli Maatschappij. Kesehatan kuli yang sakit dan tidak baik menjadi bomerang bagi tuan kebun dan perkebunan Deli Maatschappij, hal ini terjadi karena turunnya kinerja kuli yang berdampak pada turunnya hasil komuniti perkebunan dan kerugian-kerugian lain yang dialami perkebunan. Dengan keadaan yang demikian Deli Maatschappij mulai melaukan tindakan upaya-upaya penanggulan pencegahan mulai agar menekan keadaan agar tidak semakin serius.