Octavana, Fransiska (2020) Pesan Budaya Tradisi Makan Nasi Hadap-Hadapan Pesta Perkawinan Di Kota Tanjungbalai. Undergraduate thesis, UNIMED.
1 NIIM 3162122009 COVER.pdf - Published Version
Download (137kB) | Preview
2. NIM 3162122009 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (290kB) | Preview
3 NIM 3162122009 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (175kB) | Preview
4. NIM 3162122009 ACKNOWLEDGEMENTS.pdf - Published Version
Download (196kB) | Preview
5. NIM 3162122009 TABLE OF CONTENTS.pdf - Published Version
Download (171kB) | Preview
6. NIM 3162122009 LIST OF FIGURES.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
7. NIM 3162122009 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (315kB) | Preview
11. NIM 3162122009 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (230kB) | Preview
12. NIM 3162122009 BLIBIOGRAPHI.pdf - Published Version
Download (141kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan tentang pesan budaya tradisi makan nasi hadap-hadapan pesta perkawinan di kota Tanjungbalai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan pesan budaya yang disampaikan dalam tradisi makan nasi hadap-hadapan pesta perkawinan di Kota Tanjungbalai. Jenis penelitian ini adalah jenis kualitatif dengan pendekatan deskriftif dan teknik pengumpulan data observasi wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Prosesi makan nasi hadap-hadapan dilaksanakan perlombaan dan dihadiri kaum ibu-ibu saja dari keluarga kedua mempelai pengantin. Makan nasi hadap-hadapan ini dibawakan oleh bidan pengantin (rias pengantin). Proses upacara dilakukan dengan perebutan bungan, memindahkan nasi dari dulang kedalam piring dengan cara menggenggam nasi, pengantin saling sulang-sulangan nasi, mencari ayam panggang terpendam didalam nasi, dan terakhir mempersilahkan peserta merebut hidangan. Tradisi makan nasi hadap-hadapan mengandung pesan budaya. Pesan pada tradisi makan nasi hadap-hadapan yang dilakukan secara turun-temurun yaitu budaya Melayu tak boleh hilang. Seperti pepatah Melayau “tak kan Melayu hilang ditelan bumi”. berkembangnya jaman memasuki era globalisasi, menghadapi hadapi Masuknya budaya luar. oleh sebab itu walaupun sudah modern adat istiadat Melayu tidak boleh berubah. Pesan sebagai saran perkenalan, Ibu-ibu yang hadir pada tradisi itu bukan hanya sebatas menyaksikan perlombaan saja, namun ibu-ibu tersebut juga memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan mengarahkan pasangan pengantin agar lebih baik kedepan. Pesan perlombaan di rekayasa dimenangkan oleh pengantin laki-laki. Setinggi apapun posisi perempuan harus tetap patuh pada suami. Buah pepaya dipilih pengantin memesan kepada pengantin bahwa hidup itu seperti buah pepaya tersebut ketika muda rasanya pahit, dan ketika sudah masak manis rasanya. Begitu juga dengan kehidupan rumah tangga, hidup itu akan manis setelah melalui masa yang sulit.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2020-ANTRO-066 |
Keywords: | Tradisi makan nasi hadap-hadapan; proses; pesan budaya |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN301 Ethnology. Social and cultural anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN406.1 Technology. Material culture G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mrs Catur Dedek Khadijah |
Date Deposited: | 29 Jun 2021 05:37 |
Last Modified: | 29 Jun 2021 05:37 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/42797 |