Putri, Dini Rizkiana (2020) Perubahan Tradisi Melengkan Pada Suku Gayo Di Desa Kuning II Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3161122007 COVER.pdf - Published Version
Download (126kB) | Preview
2. NIM. 3161122007 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (616kB) | Preview
3. NIM. 3161122007 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (115kB) | Preview
4. NIM. 3161122007 PREFACE.pdf - Published Version
Download (293kB) | Preview
5. NIM. 3161122007 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (179kB) | Preview
6. NIM. 3161122007 TABLES.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
7. NIM. 3161122007 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (366kB) | Preview
11. NIM. 3161122007 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (170kB) | Preview
12. NIM. 3161122007 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (244kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi melengkan pada suku Gayo, perbedaan tradisi melengkan dahulu dan sekarang, dan yang melatar belakangi perubahan tradisi melengkan yang sekarang sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah antara lain, reduksi data, mendisplai data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi melengkan ini merupakan pidato adat dengan berbentuk puisi atau pantun yang disampaikan oleh dua orang pelaku pe-melengkan dengan berbalas-balasan, yang dilakukan oleh sarak opat, yaitu terdiri dari (reje, imem, petue, rakyat), yang merupakan empat unsur pemerintahan di Gayo, tradisi melengkan ini dilakukan untuk mengingat dan mengenang asal-usul suku Gayo dengan pemaknaan yang baik dan dengan kata-kata halus dan lembut. Tradisi melengkan yang masih dilakukan oleh suku Gayo pada saat upacara perkawinan, khitanan maupun upacara lainnya, namun saat ini tradisi melengkan sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo itu sendiri. Dikarenakan banyak suku Gayo yang tidak pandai melakukan tradisi melengkan dan sudah tidak mengerti nilai dan makna dari tradisi melengkan tersebut, sehingga tradisi melengkan pun sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tradisi melengkan merupakan tradisi yang dilakukan oleh suku Gayo, namun tradisi ini sudah mulai mengalami perubahan di kalangan suku Gayo, karena tradisi melengkan ini sudah dianggap tradisi yang terlalu lama bagi suku Gayo dan membuat suasana lambat dalam proses upacara perkawinan, khitanan maupun upacara lainnya. dan tidak banyak suku Gayo mengetahui makna dan nilai dari dilaksanakannya tradisi melengkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2020-ANTRO-031 |
Keywords: | Tradisi Melengkan; Suku Gayo; Perubahan |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN301 Ethnology. Social and cultural anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN406.1 Technology. Material culture G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mrs Catur Dedek Khadijah |
Date Deposited: | 23 Jun 2021 04:43 |
Last Modified: | 28 Jun 2021 05:51 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/42637 |