Sinaga, Lorentina (2020) Makna Ritual Mangan Napaet (pengampunan dosa) Pada Ugamo Malim di Huta Tinggi Laguboti. Undergraduate thesis, UNIMED.
1 Nim 3152122010 Cover.pdf - Published Version
Download (62kB) | Preview
2 Nim 3152122010 Approval Sheet.pdf - Published Version
Download (295kB) | Preview
3 Nim 3152122010 Abstract.pdf - Published Version
Download (113kB) | Preview
4 Nim 3152122010 Acknowledgement.pdf - Published Version
Download (211kB) | Preview
5 Nim 3152122010 Table of Content.pdf - Published Version
Download (139kB) | Preview
6 Nim 3152122010 List of Figure.pdf - Published Version
Download (110kB) | Preview
7 Nim 3152122010 Chapter I.pdf - Published Version
Download (346kB) | Preview
11 Nim 3152122010 Chapter V.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
12 Nim 3152122010 References.pdf - Published Version
Download (132kB) | Preview
Abstract
Mangan Napaet merupkan suatu ritual memakan sesuatu yang rasanya pahit, asam, pedas, kelat dan asin yang merupakan makanan simbolik untuk mengenang kepahitan serta
penderitaan Raja Nasiakbagi, yaitu sang penebus umat Ugamo Malim dan juga penderitaan yang dirasakan penganut Ugamo Malim. Penelitian ini bertujuan mengkaji: (1) Latar
belakang ritual Mangan Napaet (pengampunan dosa) pada Ugamo Malim di Huta Tinggi Laguboti (2) Makna simbolik Mangan Napaet dan juga kelengkapan yang dipergunakan
dalam ritual Mangan Napaet (pengampunan dosa) pada Ugamo Malim di Huta Tinggi Laguboti. Jenis penelitian ini adalah penelitian jenis penelitian kualitatif pendekatan
deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Ulu Punguan (pemimpin Ugamo Malim), Petua ataupun yang dituakan pada Ugamo Malim dan penganut Ugamo Malim. Adapun tehnik pengumpulan data adalah observasi, studi wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teori tafsir kebudayaan oleh Clifford Geertz. Geertz menyatakan kebudayaan istilah simbol ataupun sesuatu yang perlu ditafsir maknanya kepada warga masyarakat, diwariskan kepada anak cucu dan Geertz berkesimpulan bahwa symbol budaya adalah kendaraan pembawa makna. Hasil penilitian ini adalah sebagi berikut (1) Latar belakang dilakukannya ritual Mangan Napaet pada Ugamo Malim adalah untuk ikut merasakan kepahitan yang dialami Raja Nasiakbagi dalam memperjuangkan Ugamo Malim di tanah Batak. (2) Makna Mangan Napaet bagi Ugamo Malim memiliki dua arti bagi pengikutnya. Pertama, karena kesetiannya mengikuti ajaran Ugamo Malim sehingga sering mengalami deskriminasi dari
orang-orang sekitarnya dan disebut ajaran sesat. Kedua, untuk manolsoli (menyesali) dosa yang dilakukan selama setahun penuh sehingga melakukan ritual Mangan Napaet sebagai pengampunan dosa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2020-ANTRO-006 |
Keywords: | Mangan Napaet; Ugamo Malim; Raja Nasiakbagi |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN478 Social organization G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mrs Catur Dedek Khadijah |
Date Deposited: | 07 Jun 2021 18:55 |
Last Modified: | 07 Jun 2021 20:11 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/42428 |