Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Representasi Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SD Swasta PAB 10 Sampali

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh model
pembelajaran terhadap kemampuan representasi matematis dan motivasi belajar
siswa; 2) pengaruh kemampuan awal matematis terhadap kemampuan representasi
matematsi dan motivasi belajar siswa; dan 3) interaksi antara model pembelajaran
dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan representasi matematis dan
motivasi belajar siswa. Penelitian dilakukan di SD Swasta PAB 10 Sampali
dengan sampel sebanyak 2 kelas dan tiap kelas berjumlah 35 siswa. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2 × 2. Data
penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes dan angket. Instrumen tes
digunakan untuk memperoleh data kemampuan awal matematis (tes pilihan
ganda) dan kemampuan respresentasi matematis siswa (tes uraian) serta instrumen
angket digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar siswa. Teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik ANACOVA (Analysis of Covariances) dua
jalur. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ada pengaruh model pembelajaran
terhadap kemampuan representasi matematis siswa, dimana model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw memberikan pengaruh lebih baik/tinggi terhadap
kemampuan representasi matematis siswa dibandingkan model pembelajaran
ekspositori; 2) Ada pengaruh kemampuan awal matematis terhadap kemampuan
representasi matematis siswa, dimana kemampuan awal matematis tinggi
memberikan pengaruh lebih baik/tinggi terhadap kemampuan representasi
matematis siswa dibandingkan kemampuan awal matematis rendah; 3) Tidak ada
interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa
terhadap kemampuan representasi matematis siswa; 4) Ada pengaruh model
pembelajaran terhadap motivasi belajar matematika siswa, dimana model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan pengaruh lebih baik/tinggi
terhadap motivasi belajar matematika siswa dibandingkan model pembelajaran
ekspositori; 5) Ada pengaruh kemampuan awal matematis siswa terhadap
motivasi belajar matematika siswa, dimana kemampuan awal matematis tinggi
yang dimiliki siswa memberikan pengaruh lebih baik/tinggi terhadap motivasi
belajar matematika siswa dibandingkan kemampuan awal matematis rendah; dan
6) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal
matematis siswa terhadap motivasi belajar matematika siswa.