Kartika, Dewi (2021) Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Suku Bunga. Masters thesis, UNIMED.
1. 8166162005 COVER.pdf - Published Version
Download (121kB) | Preview
2. 8166162005 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (216kB) | Preview
3. 8166162005 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (141kB) | Preview
4. 8166162005 ACKNOWLEDGEMENT.pdf - Published Version
Download (192kB) | Preview
5. 8166162005TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
6. 8166162005 LIST OF TABLE.pdf - Published Version
Download (175kB) | Preview
7. 8166162005 LIST OF FIGURES.pdf - Published Version
Download (177kB) | Preview
8. 8166162005 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (484kB) | Preview
12. 8166162005 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (139kB) | Preview
13. 8166162005 REFERENCES.pdf - Published Version
Download (241kB) | Preview
Abstract
Kebijakan moneter yang ditransmiskan melalui Jalur Suku Bunga dapat dijelaskan dalam dua tahap (Natsir, 2007).Pertama, transmisi di sektor keuangan (moneter). Perubahan kebijakan moneter berawal dari perubahan instrumen moneter (rSBI) akan berpengaruh terhadap perkembangan suku bunga PUAB, suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Proses transmisi ini memerlukan tenggat waktu (time lag) tertentu. Kedua, transmisi dari sektor keuangan ke sektor riil tergantung pada pengaruhnya terhadap konsumsi dan investasi.Pengaruh suku bunga terhadap konsumsi terjadi karena suku bunga deposito merupakan komponen dari pendapatan masyarakat (income effect) dan suku bunga kredit sebagai pembiayaan konsumsi (substitution effect).Sedangkan pengaruh suku bunga terhadap investasi terjadi karena suku bunga kredit merupakan komponen biaya modal.
Pada penelitian ini, penulis menganalisa mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mulai tahun 2007 hingga 2016.Rentang waktu 10 tahun dianggap cukup untuk mempelajari gambaran kebijakan makro ekonomi dalam bidang moneter. Dalam hal data stasioner pada proses diferensiasi namun tidak terkointegrasi,maka dapat dibentuk model VAR dengan data diferensiasi (VAR in difference). Namun apabila terdapat kointegrasi maka dibentuk Vector Error Correction Model (VECM), yang merupakan model VAR yang terektriksi (restricted VAR) mengingat adanya kointegrasi yang menunjukkan hubungan jangka panjang antar variabel dalam model VAR.
Periode pertama, INFLASI sangat dipengaruhi oleh shock INFLASI itu sendiri sebesar 100 persen.Sementara itu, pada periode pertama, variabel PDB, PUAB dan SBI belum memberikan pengaruh terhadap terhadap INFLASI.Selanjutnya, pada periode ke-2 variabel PDB memberikan kontribusi shock sebesar 3.144789 persen, dan mengalami kenaikan sampai pada periode ke-3 yaitu menjadi sebesar 5.461934.Kemudian pada periode selanjutnya, yaitu periode ke-4 kontribusi shock yang diberikan variabel PDB turun menjadi 4.417812 dan selalu mengalami penurunan sampai pada periode ke-6 yaitu menjadi sebesar 4.048159.
Untuk Uji Kausalitas Granger (Granger Causality Test) didapati hasilnya bahwa antara Suku Bunga SBI dengan PDB memiliki hubungan kausalitas satu arah, sedangkan SBI dalam artian ketika PDB mengalami fluktuasi maka akan berpengaruh terhadap perkembangan SBI.Untuk pengujian Kausalitas Granger, variabel SBI signifikan dalam hal mempengaruhi PUAB dan INFLASI signifikan dalam hal mempengaruhi PUAB.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 332.49598 Kar a |
Keywords: | Kebijakan moneter; pertumbuhan ekonomi; VAR; VECM |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG3810 Foreign exchange. International finance. International monetary system H Social Sciences > HC Economic History and Conditions H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Ilmu Ekonomi |
Depositing User: | Mrs Catur Dedek Khadijah |
Date Deposited: | 16 May 2021 21:02 |
Last Modified: | 16 May 2021 21:02 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/42112 |