POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA SINGLE FATHER ETNIS JAWA DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terkait latar belakang seorang ayah menjadi single father, pola pengasuhan single father pada keluarga etnik jawa dan hambatan-hambatan yang dilalui single father dalam menjalankan perannya. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diambil adalah 1) Apa yang melatar belakangi seoarang ayah menjadi single father, 2) Bagaimana pola asuh single father keluarga etnik Jawa, 3) Apa saja hambatan yang dilalui single father dalam menjalankan perannya. Lokasi penelitian di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini berjumlah 7 (tujuh) orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan ada 3 (tiga) tahapan yaitu reduksi data, display data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang seorang ayah menjadi single father bermula karna adanya kematian (meninggal), bercerai dan berpisah tanpa bercerai. Pola pengasuhan yang diterapkan oleh keluarga etnik Jawa yang diberikan oleh single father ini pada anak dalam menumbuhkan kemandirian anak tersebut di Desa Sambirejo Timur yaitu: single father yang menerapkan pola asuh otoriter, single father yang menerapkan pola asuh permisif single father yang menerapkan pola asuh demokratis dan satu ibu single parent menerapkan pola asuh campuran antara pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. Pola asuh yang diterapkan secara berbeda pada anak menimbulkan perilaku yang berbeda-beda pula pada anak. Anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter bersikap lebih tertutup, suka memberontak dan bersikap penakut. Anak yang diasuh dengan pola asuh permisif bersikap kurang bertanggung jawab pada barang-barang dan dirinya sendiri serta memiliki prestasi yang rendah di sekolah. Kemudian untuk anak yang diasuh dengan pola asuh demokratis bersikap lebih tanggung jawab, bersikap hangat dan lebih berprestasi. Peran Ayah sebagai Orang Tua Tunggal dalam Keluarga sangatlah penting karena mereka harus bekerja untuk mencari nafkah, mengurus rumah tangga yang selayaknya seorang ibu yang menjalankan tetapi ini semua ayah yang menjalankan seorang diri demi keutuhan keluarganya.