PENGARUH KEBERADAAN FRAUD PENTAGON TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA EMITEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Tindakan fraud pada laporan keuangan saat ini semakin meningkat. Dampak dari tindakan tersebut tidak hanya dirasakan oleh para investor secara individual namun juga berdampak terhadap stabilitas ekonomi secara global. Telah banyak dilakukan penelitian terkait fraud dengan menggunakan fraud triangle yang terdiri dari pressure, opportunity, dan rationalization. Selanjutnya berkembang menjadi fraud diamond yang menambahkan capability. Saat ini juga telah muncul fraud pentagon yang menambahkan arrogance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel fraud pentagon yaitu pressure dengan proksi financial target, external pressure, dan financial stability, opportunity dengan proksi nature of industry, ineffective monitoring dan organizational
structure, rationalization dengan proksi auditor’s change dan auditor’s opinion, capability dengan proksi CEO’s education dan arrogance dengan proksi ownership by management, political connection, dan CEO’s tenure terhadap kecenderungan
kecurangan pelaporan keuangan (financial statement fraud).
Populasi didalam penelitian ini terdiri dari 677 perusahaan, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 106 sampel yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2018. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang berupa laporan tahunan perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah
statistik deskriptif, uji multikoleniaritas, analisis regresi logistik dengan software SPSS 25.
Hasil dari penelitian ini adalah financial stability dan external pressure berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan sedangkan dan financial target tidak berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan. Ineffective monitoring berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan sedangkan nature of industry dan organization structure tidak berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan. Audit opinion berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan sedangkan change in auditor tidak berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan.
Capability (kemampuan) yang diproksikan dengan CEO’s education berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan. Ownership by management berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan sedangkan political management dan CEO’s tenure tidak berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hanya enam variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara umum model fraud pentagon berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan dengan bobot yang tidak terlalu kuat.