Tinjauan Kritis Kendala dan Dampak Pengembangan Pariwisata Indonesia

Indonesia saat ini mengalami kemajuan dibidang pariwisata, menempati
urutan ke 9 dari 30 negara versi WTTC Travel and Tourism Power and Performance,
mengalahkan Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab bahkan Austrilia, namun belum
membuat Indonesia dikenal secara keseluruhan. Masih banyak tourist yang hanya
mengetahui pulau dewata Bali saja, sehingga Kementerian Pariwisata Indonesia
membuat program “10 Bali Baru” untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
merata ke seluruh destinasi di Indonesia. Hal itulah yang melatarbelakangi tulisan
ini dengan judul “Tinauan Kritis Kendala dan Dampak Pengembangan
Pariwisata Indonesia”, untuk menjawab pertanyaan dan menjelaskan bagaimana
perkembangan pariwisata Indonesia, apa kendala perkembangannya dan apa
dampak yang ditimbukan dari perkembangan pariwisata di Indonesia. Dengan
demikian tulisan ini diharapkan dapat memberi informasi terkait dunia pariwisata
di Indonesia serta bagaimana pengembangannya untuk masa yang akan datang.
Kementerian Pariwisata Indonesia telah merelease 8 (delapan) kendala
pengembangan pariwisata di Indonesia yaitu pengemasan daya tarik wisata,
terbatasnya diversifikasi produk, masih lemahnya pengelolaan kepariwisataan,
kulaitas pelayanan wisata yang belum baik, disparitas pembangunan kawasan
wisata, interprestasi, promosi dan komunikasi yang belum efektif, terbatasnya SDM
dan komunikasi yang kompeten, dan sering timbulnya konflik dan kerusuhan sosial
serta situasi dan kondisi politik yang masih memanas. Kedelapan kendala ini akan
diraikan dalam tulisan ini secara kritis, kemudian menguraikan tentang dampak
positif maupun negatif serta dampak sosial media dari perkembangan pariwisata di
Indonesia.
Dengan tulisan penulis dapat menyampaikan beberapa saran kepada
masyarakat, pemerintah maupun kepada pengelola industri pariwisata, agar dapat
mengatasi pelbagai kendala sehingga kunjungan wisatawan ke Indonesia dapat
ditingkatkan kualitasnya.