KONFLIK PEREBUTAN HAK KEPEMILIKAN TANAH PANJAEAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HUBUNGAN KEKERABATAN WARGA DESA PARSORMINAN SATU DAN PARSORMINAN DUA KECAMATAN PANGARIBUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari konflik tanah warisan dan pengaruhnya terhada hubungan kekerabatan di desa Parsorminan Satu dan Parsorminan Dua dan langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bawa konflik yang terjadi antara warga desa Parsorminan Satu dan Parsorminan Dua menimbulkan kerenggangan dalam masyarakat. Kerenggangan tersebut antara lain, tidak saling mengundang dalam acara adat, tidak saling membantu atau gotong royong jika ada acara adat dan engganya masyarakat mampir di kedai dan permasalahan tersebut semakin memanas karena warga desa Parsorminan Dua melakukan pengrusakan terhadap tanaman masyarakat warga desa Parsorminan Satu. Kejadian tersebut terjadi tanggal 22 April 2016 dan akibatnya 7 warga desa Parsorminan Dua divonis sebagai tersangka dan masuk penjara. Sampai saat ini siapa yang menjadi pemilik lahan tersebut belum jelas karena masih dalam proses hukum. Langkah yang masih dijalankan sampai saat ini dalam menyelesaikan konflik tersebut adalah membawa ke pihak yang berwajib untuk kemudian diproses.