KEADAAN SOSIAL EKONOMI PETANI KELAPA DI DESA SEI KEPAYANG TENGAH KECAMATAN SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari pendidikan (2) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari tingkat pendidikan anak (3) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari perumahan (4) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari pendapatan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Kepayang Tengah pada tahun 2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani kelapa di Desa Sei kepayang Tengah dengan jumlah 434KK, dan yang menjadi sampel adalah 15% dari petani kelapa yaitu (65KK) diambil secara acak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari tingkat pendidikan adalah sebagian besar (52,30%) berpendidikan SMA dan sebagian kecil (47,7%) berpendidikan tingkat dasar 9 tahun (SD dan SMP). (2) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari pendidikan anak adalah sebagian besar (58,03%) berpendidikan wajib belajar 9 tahun (SD dan SMP) dan sebagian kecil (8,42%) berpendidikan S1. Hal ini menunjukkan bahwa anak petani kelapa sudah mendapatkan pendidikan dasar sesuai dengan ketetapan wajib belajar 9 tahun dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. (3) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari perumahan adalah yakni pada umumnya (98,46%) memiliki status kepemilikian rumah milik sendiri dan sebagian kecil (1,54%) memilki status kepemilikan rumah sewa/kontrak, jenis lantai, jenis dinding, jenis atap dan luas lantai seluruhnya masuk dalam kategori layak huni. (4) Keadaan sosial ekonomi petani kelapa di Desa Sei Kepayang Tengah ditinjau dari pendapatan yakni pendapatan tertinggi mencapai Rp.7.500.000/ bulan dan pendapatan terendah Rp.1.350.000 dengan pendapatan rata-rata Rp.2.537.476. Jika dikaitkan dengan UMK, maka sebagian besar petani kelapa (77%) memiliki pendapatan di bawah UMK (Rp.2.814.734) dan selebihnya (33%) berada di atas UMK. Hal ini juga berarti bahwa pendapatan yang diperoleh petani kelapa belum sepenuhnya dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup dasar.