KONSEP PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DI SEKOLAH DASAR: UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI DESA TERPENCIL

Kesenjangan pendidikan di kota dan di desa terjadi di Indonesia, terutama dilihat dari kualitas pembelajaran yakni kualitas pembelajaran di desa lebih rendah dari pada di kota. Hal tersebut terjadi karena jumlah tenaga pengajar yang minim khususnya di desa terpencil. Dalam beberapa kasus satu guru harus mengajar dua kelas, hal tersebut menjadikan guru tidak fokus mengajar. Rendahnya minat guru dan siswa melaksanakan pembelajaran karena fasilitas yang kurang memadai serta tidak tersedianya akses internet yang membuat siswa hanya mengandalkan guru sebagai sumber informasi menjadikan proses pembelajaran yang teacher centered. Pembelajaran blended learning merupakan salah satu solusi untuk menjadikan proses pembelajaran interaktif sehingga siswa dapat belajar dimana pun dan kapan pun karena adanya sumber informasi lainnya yang tidak hanya berasal dari guru di sekolahnya. Terdapat dua model pembelajaran blended learning, yaitu model blended learning on-line untuk sekolah yang siswanya sudah akrab dengan komputer dan internet, serta blended learning off-line untuk sekolah yang siswanya belum akrab dengan internet seperti di pedesaan. Dengan merancang pembelajaran blended learning off-line guru di desa dapat terbantu dan lebih fokus untuk mengkombinasikan komponen pembelajaran walaupun harus mengajar dua kelas dalam satu waktu. Dengan menampilkan video tentang materi pembelajaran, video tutorial, video mengajar guru yang lebih berkompeten, majalah dan artikel yang mendukung pembelajaran menjadikan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Dengan konsep pembelajaran blended learning siswa dapat menggali sendiri informasi dari berbagai sumber belajar, siswa dapat belajar kapan pun dan dimana pun serta menumbuhkan minat siswa untuk belajar mandiri. Dengan penerapan pembelajaran blended learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di desa khususnya desa terpencil.