Analisis Manajemen Pembinaan Prestasi Olahraga Karate Di Perguruan Kei Shin Kan Karate-do Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang proses pelaksanaan pembinaan olahraga karate dengan fokus kajian utama berdasarkan sudut pandang utama manajemen yaitu dengan kajian kinerja pelatih pada perguruan Kei Shin Kan Karate-do Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah perguruan Kei Shin Kan Karate-Do Sumatera Utara yang meliputi: pelatih di perguruan Kei Shin Kan Karate-Do Sumatera Utara. Responden atau subyek penelitian terlibat secara aktif untuk berpartisipasi aktif dari penemuan dan perumusan masalah, proses penelitian, analisis data sampai pengambilan keputusan. Yang menjadi subjek penelitian adalah 3 (tiga) pelatih, 3 (tiga) pengurus dan 3 (tiga) atlet dari Perguruan Kei Shin Kan Karate-do Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : 1) observasi, 2) wawancara dan 3) dokumen. Waktu penelitian dilaksanakan pada Mei 2019 s/d Juni 2019. Teknik analisis data dapat dilakukan dengan 1) observasi, 2) wawancara, 3) dokumentasi, dan 4) gabungan/triangulasi. Berdasarkan masalah dan tujuan peneletian serta hasil analisis data dan uraian deskriptif, maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja pelatih yang dimiliki perguruan Kei Shin Kan Karate-do Sumatera Utara memiliki beberapa hal yang perlu ditingkatkan dikarenakan pelatih tidak semua merupakan lulusan olahraga, seperti kemampuan pelatih membuat program latihan secara terperinci baik program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang terdapat mikro maupun makro latihan di dalamnya untuk menghindari pemberiaan materi latihan yang berulang-ulang secara berturut-turut. Struktur organisasi bidang kepelatihan yang tidak terkoordinir dengan baik dikarenakan semua dikerjakan oleh pelatih itu sendiri. Masalah pendanaan yang hanya diperoleh dari pendapatan ujian kenaikan tingkat sabuk dan Ketua Umum. Pelatih perlu diberikan penataran baik tingkat daerah maupun tingkat nasional untuk meningkatkan kemampuannya sebagai seorang pelatih agar dapat meningkatkan prestasi para atlet, karena dalam proses actuating pelatih dikaji berdasarkan pengalaman, pendidikan serta kinerja dan prosedur kerja. Seorang pelatih tidak hanya melakukan evaluasi terhadap atlet, tetapi juga harus dievaluasi oleh pengurus atas apa yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan melatih.