ORIENTASI NILAI-NILAI FOLKLORE ETNIK SIMALUNGUN DI KOTA PEMATANG SIANTAR

Sitanggang, Radesman (2012) ORIENTASI NILAI-NILAI FOLKLORE ETNIK SIMALUNGUN DI KOTA PEMATANG SIANTAR. Masters thesis, UNIMED.

[thumbnail of 1. 809525015 Judul.pdf]
Preview
Text
1. 809525015 Judul.pdf - Published Version

Download (213kB) | Preview
[thumbnail of 2. 809525015 Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
2. 809525015 Lembar Pengesahan.pdf - Published Version

Download (733kB) | Preview
[thumbnail of 3. 809525015 Abstrak.pdf]
Preview
Text
3. 809525015 Abstrak.pdf - Published Version

Download (164kB) | Preview
[thumbnail of 4. 809525015 Kata Pengantar.pdf]
Preview
Text
4. 809525015 Kata Pengantar.pdf - Published Version

Download (158kB) | Preview
[thumbnail of 5. 809525015 Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
5. 809525015 Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (354kB) | Preview
[thumbnail of 6. 809525015 Daftar Tabel.pdf]
Preview
Text
6. 809525015 Daftar Tabel.pdf - Published Version

Download (227kB) | Preview
[thumbnail of 7. 809525015 Bab I.pdf]
Preview
Text
7. 809525015 Bab I.pdf - Published Version

Download (111kB) | Preview
[thumbnail of 8. 809525015 Bab V.pdf]
Preview
Text
8. 809525015 Bab V.pdf - Published Version

Download (89kB) | Preview
[thumbnail of 9. 809525015 Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
9. 809525015 Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (152kB) | Preview

Abstract

Ada tiga masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah orientasi nilai-nilai folklore lisan dalam bentuk peribahasa etnik Simalungun di Kota Pematang Siantar? Bagaimanakah proses pewarisan nilai-nilai folklore lisan dalam bentuk peribahasa etnik Simalungun di Kota Pematang Siantar? apakah kegunaan nilai-nilai folklore lisan dalam bentuk peribahasa etnik Simalungun di Kota Pematang Siantar? Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk menjawab masalah diatas ialah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mendeskripsikan orientasi nilai-nilai folklore etnik Simalungun di Kota Pematang Siantar sebagai suatu realitas sosial. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari informan sumber data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipasi, pencatatan dan pengumpulan folklore lisan dalam bentuk peribahasa etnik Simalungun, wawancara secara terstruktur dan tidak terstruktur terhadap informan sumber data, dan studi kepustakaan. Data-data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dalam tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama: Folklore lisan dalam bentuk peribahasa etnik Simalungun mengungkapkan orientasi nilai-nilai budaya etnik Simalungun mengenai lima masalah pokok manusia yaitu tentang hakikat hidup manusia, hakikat hubungan manusia kepada alam, hakikat waktu bagi manusia, hakikat pekerjaan bagi manusia, dan hakikat hubungan manusia kepada sesama. Kedua: Ada tiga kategori konsepsi peribahasa etnik Simalungun mengenai hakikat hidup manusia yang direstui oleh kebudayaan yaitu kemantapan diri secara individual, relasi sosial, dan keyakinan agamawi. Ketiga: Ada tiga kategori konsepsi peribahasa etnik Simalungun mengenai hakikat hubungan manusia kepada alam yang direstui oleh kebudayaan yaitu keyakinan agamawi, relasi sosial, dan ketersediaan sumber daya. Keempat: Ada dua kategori konsepsi peribahasa etnik Simalungun mengenai hakikat waktu bagi manusia yang direstui oleh kebudayaan yaitu keyakinan agamawi, dan pendayagunaan waktu secara positif. Kelima: Hanya satu kategori konsepsi peribahasa etnik Simalungun mengenai hakikat kerja bagi manusia yang direstui oleh kebudayaan yaitu perilaku yang pro-aktif. Keenam: Ada dua kategori konsepsi peribahasa etnik Simalungun mengenai hakikat hubungan manusia kepada sesama yang direstui oleh kebudayaan yaitu perilaku yang menekankan sisi horizontal, dan perilaku yang menekankan sisi vertikal. Ketujuh: Pewarisan nilai-nilai budaya etnik Simalungun yang bersumber dari konsepsi peribahasa etnik dari satu generasi kepada generasi berikutnya ditransmisikan melalui kegiatan-kegiatan sosial budaya etnik yang diorganisir oleh asosiasi kelompok marga. Caranya ialah orang yang dituakan atau ahli adat dalam asosiasi kelompok marga menjadi penutur yang mempergunakan peribahasa etnik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada pendengarnya ketika mendapat kesempatan berbicara dalam kegiatan sosial budaya etnik tersebut, sedangkan pendengarnya ialah setiap individu yang hadir disana. Kedelapan: Konsepsi peribahasa etnik Simalungun berasal dari masa lampau, tetapi konsepsinya relevan dipergunakan pada masa kini untuk membangun masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu karena didalamnya terdapat tata kelakuan yang direstui oleh kebudayaan berdasarkan kemajuan adab, budaya, persatuan dan mempertinggi derajat kemanusiaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: 398.209 598 Sit o
Keywords: Dongeng; Etnik Simalungun; Sistem perkawinan; Kekerabatan; Adat istiadat; Sistem sosial kemasyarakatan
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
Divisions: Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial
Depositing User: Mrs Gusti Lisa Utami
Date Deposited: 09 Apr 2016 08:13
Last Modified: 05 May 2016 07:57
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/3849

Actions (login required)

View Item
View Item