ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI KELAPA (STUDI DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN)

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua merupakan daerah penghasil tanaman kelapa rakyat di Kota Padangsidimpuan, dan sejak dahulu telah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakatnya. Sebagai tanaman tradisional, tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna (tree of life) dan memiliki nilai ekonomisyang cukup baik untuk dikembangkan khususnya dalam konteks pengembanganekonomi kerakyatan. Dilihat dari tahun 2005-2009, secara keseluruhan produktivitus cenderung stagnasi, sedang pengembangan areal kelapa rakyat mengalami penyusutan yang besar. Disisi lain kondisi harga kelapa tidak menentu sedangkan harga-harga sarana produksi selalu naik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh input variabel X (Luas Lahan), X2 (Biaya Tenaga Kerja), dan X3 (Biaya Pupuk) terhadap tingkat keuntungan usahatani kelapa di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Adapun data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan wawancara langsung. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011. Model analisis yang digunakan adalah fungsi keuntungan Cobb-Douglas dengan bantuan aplikasi Eviews v5.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel X1, X2, dan X3 mempengaruhi keuntungan usahatani kelapa dengan F·stat yaitu 1728,765 sedangkan secara parsial masing-masing variabel seperti: X1 menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan dengan nilai thitung 53,811 dan Prob Sebesar 0,000, X2 menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan dengan nilai thitung 21,503 dan Prob Sebesar 0,000, dan X3 menunjukkan pengaruh negatif dengan nilai thitung -2,511 dan Prob Sebesar 0,0138. Selanjutnya dari nilai koefisien regresi diperoleh nilai untuk X1 sebesar 0,9834 artinya setiap penambahan luas lahan per Ha akan meningkatkan keuntungan sebesar 0,9864 Rp per Ha, X2 sebesar 0,9757 artinya setiap penambahan biaya tenaga kerja/panen akan meningkatkan keuntungan sebesar Rp 0,9575 dan X3 sebesar -0,0651 yangartinya setiap penambahan biaya pupuk Rp 1 akan mengurangi keuntungan Rp 0,0651. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa produksi dan keuntungan usahatani kelapa di Kecataman Padungsidimpuan Batunadua masih dapat ditingkatkan melalui optimalisasi penggunaan input variabel pupuk dan luas lahan.