SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI LABUHANBATU PADA MASA PRA KOLONIAL HINGGA REVOLUSI SOSIAL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) Awal terbentuknya kerajaankerajaan di Labuhanbatu (b) struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Labuhanbatu (c) adat istiadat kerajaan-kerajaan di Labuhanbatu (d) perubahan yang terjadi terhadap kerajaan-kerajaan di Labuhanbatu pada masa Kolonial Belanda (e) Kondisi dan situasi kerajaan-kerajaan di Labuhanbatu pada masa Revolusi Sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Heuristik yang mana memiliki empat tahapan, yaitu (1) Heuristik, pengumpulan sumber, (2) Kritik sumber meliputi kritik eksternal dan internal, (3) Interpretasi, penafsiran sumber, (4) Historiografi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kawasan Labuhanbatu terdapat beberapa Kerajaan seperti Kerajaan Bilah, Panai, Kualuh dan Kota Pinang. Sejak Kerajaan Siak menandatangani kontrak politik dengan Belanda pada tanggal 1 Pebruari 1858, maka Siak beserta daerah jajahannya di Sumatera Timur mengaku tunduk di bawah pemerintahan Belanda. Sejak itu dimulaimiliter Belanda untuk mengakhiri kemerdekaan kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur, Proses penaklukan Belanda terhadap wilayah kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur menghadapi berbagai hambatan dan perlawanan dari Sultan/Penguasa di Sumatera Timur, antara lain Sultan Asahan, Serdang, Batu Bara dan Tamiang. Kemudian runtuhnya kerajaan-kerajaan yang ada di Labuhanbatu itu ditandai dengan adanya Revolusi Sosial tahun 1946.