AKTIVITAS PERDAGANGAN MARITIM DI PELABUHAN LAMURI ABAD IX - XV MASEHI

Penelitian dengan judul “Aktivitas Perdagangan Maritim Di Pelabuhan Lamuri Abad ke IX – XV Masehi” dilatarbelakangi oleh kondisi kajian mengenai pelabuhan Lamuri yang masih sangat terbatas. Keberadaan Pelabuhan ini sangat penting dalam rekontruksi kesejarahan Aceh, mengingat keberadaan pelabuhan ini jauh muncul sebelum Samudera Pasai. Hal ini berkaitan dengan catatan-catatan asing yang menyebutkan pelabuhan Lamuri sebagai sebuah pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat perdagangan sejak abad ke IX masehi. Fakta ini menunjukkan eksistensi Aceh sebagai sebuah lokasi yang sudah terkenal lewat perdagangan maritimnya oleh para pelancong maupun pedagang asing sejak abad ke IX sampai abad ke XV.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah munculnya pelabuhan Lamuri serta perkembangan yang terjadi di pelabuhan Lamuri dalam rentang waktu abad ke IX sampai abad ke XV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Heuristik yang mana memiliki empat tahapan, yaitu (1) Heuristik, pengumpulan sumber, (2) Kritik sumber meliputi kritik eksternal dan internal, (3) Interpretasi, penafsiran sumber, (4) Eksplanasi dengan pendekatan teori Mahan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelabuhan Lamuri sudah ada sejak abad ke IX sesuai dengan dimulainya penyebutan nama Lamuri dari pedagang Arab yang singgah di pelabuhan dan melakukan perdagangan di pelabuhan Lamuri. Kemudian perkembangan yang terjadi di pelabuhan Lamuri menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Segala aktivitas perdagangan yang terjadi di pelabuhan Lamuri seiring berjalannya waktu mengalami peningkatan tahap demi tahap. Hal ini dapat dianalisis dengan semakin banyaknya komoditas yang berada di pelabuhan Lamuri ketika mencapai abad ke XV, kemudian penggunaan koin cina juga mengindikasikan perkembangan penggunaan alat tukar dari abad ke IX – XV, lalu aktivitas ekspor dan impor yang terjadi di pelabuhan Lamuri semakin meluas jaringannya hingga ke Barus dan Cina. Namun pada abad ke XV nama Lamuri mulai memburam dalam catatan-catatan pedagang asing, hal ini dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran aktivitas di pelabuhan Lamuri.