Sejarah Urung Sepuluh Dua Kuta Sibayak Lau Cih Pada Abad Ke 19

Penelitian berjudul “Sejarah Urung Sepuluh Dua Kuta Sibayak Lau Cih” yang bertujuan Untuk mengetahui Sejarah proses pembentukan Urung sepuluh dua Kuta Sibayak Lau Cih , Sistem Pemerintahan Sibayak pada masyarakat Karo , kemudian perkembangan pemerintahan Sibayak Lau Cih sampai pada runtuhnya Sibayak Lau Cih. serta bukti-bukti Peningalan Sibayak Lau Cih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang memiliki empat tahapan, yaitu: (1) Heuristik, pengumpulan sumber berupa sumber primer dan sekunder,(2) Kritik sumber yang terdiri atas kritik internal dan eksternal, (3) Interpretasi, yakni penafsiran sumber, dan (4) bersifat Eksplanasi dalam penulisan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1)Asal Urung Sepuluh Dua Kuta Sibayak berasal dari perpanjangan dari urung yang berkuasa dari Dataran Tinggi Karo sampai ke Dataran rendah Karo Belawan. .(2) Sistem Pemerintahan masyarakat Karo dikenal dengan sistem yang berlandaskan pada adat istiadat karo yaitu Rakut Sitelu. Rakut Sitelu yaitu Anak beru, Kalimbubu, Sembuyak. mereka membantu Sibayak yang berkuasa di dalam kuta.maka terpancar dalam susunan jabu suku rumah adat karo, Pemimpin atau Raja (bena kayu), anak beru (ujung kayu) , senina dan sembuyak (leper bena kayu) dan kalimbubu (leper ujung kayu). (3) Runtuhnya Sibayak Lau Cih, dampak situasi setelah merdeka dan ageresi militer Belanda ke Sumatera Utara. (4)Bagunan istana(Mbelin), Bangunan penduduk Kuta Sibayak Lau Cih, Griten, Makam kerabat Sibayak Lau Cih dan Dokumen atau Foto.