PERKEMBANGAN PELABUHAN TIGARAS KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN KABUPATEN SIMALUNGUN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembangunan pelabuhan Tigaras, perkembangan pelabuhan Tigaras dan dampak pembangunan pelabuhan Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang pembangunan pelabuhan Tigaras disebabkan lokasi desa tersebut strategis di pinggir Danau Toba dan di desa itu terdapat pasar (tempat jual beli), yang sering dikunjungi berbagai suku yang bermukim di pinggiran Danau Toba lainnya, diantaranya dari Toba Samosir dan Karo untuk memasarkan hasil kebun atau hasil dari Danau Toba sekaligus membeli kebutuhan pokok lainnya. Pelabuhan Tigaras semakin sering dikunjungi para pedagang dari Simanindo setelah Missionaris dari Jerman bernama Pendeta August Theis melabuhkan perahunya di pelabuhan tersebut pada tahun 1903. Migrasi penduduk dari Pulau Samosir khususnya dari daerah Simanindo telah berlangsung setelah Pendeta August Theis menggunakan pelabuhan Tigaras untuk memasuki wilayah Simalungun. Perkembangan Pelabuhan Tigaras terbilang sangat lambat, karena proses terciptanya pelabuhan tersebut digunakan untuk tempat kapal berlabuh. Suku-suku asing datang ke Desa Tigaras hanya menjualkan barang dagangannya. Dampak Perkembangan Pelabuhan Tigaras memberikan pengaruh terhadap kemajuan Desa Tigaras, semakin ramai dikunjungi suku-suku asing, bahkan ada yang menetap dan melalukan hubungan pernikahan dengan penduduk asli Desa Tigaras. Sektor perekonomian di Desa Tigaras juga meningkat, sumber mata pencaharian menjadi beragam tidak hanya sebagai petani, tetapi bisa membuka usaha baru seperti pembuatan rumah makan di sekitar pelabuhan, penjualan cendra mata, dan penginapan hotel.