SIHOMBING, FRISKILA DEBY DEBORA (2019) PERAN BORU PADA ADAT PERKAWINAN BATAK TOBA DI KELURAHAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3141122012 COVER.pdf - Published Version
Download (37kB) | Preview
2. NIM. 3141122012 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (501kB) | Preview
3. NIM. 3141122012 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (115kB) | Preview
4. NIM. 3141122012 PREFACE.pdf - Published Version
Download (132kB) | Preview
5. NIM. 3141122012 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (257kB) | Preview
6. NIM. 3141122012 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (345kB) | Preview
10. NIM. 3141122012 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (167kB) | Preview
11. NIM. 3141122012 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (268kB) | Preview
Abstract
Peranan Dalihan Natolu merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat di dalam masyarakat adat Batak Toba. Dalam suatu perkawinan yang sah, Dalihan Natolu telah menggariskan dan menetapkan aturan dan ketentuan rinci mengenai berbagai hubungan sosial baik antara suami dengan istri, antara orang tua dengan saudara-saudara kandung dari masing-masing pihak pengantin, maupun dengan boru serta hula-hula dari masing-masing pihak. Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah mendeskripsikan Peran Boru pada upacara perkawinan masyarakat Adat Batak Toba di Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa budaya dalihan na tolu dalam merupakan kunci dalam pelaksanaan upacara perkawinan. tugas boru sebagai bagian dari dalihan na tolu dalam setiap upacara perkawinan maupun upacara adat lainnya sudah diatur. Masyarakat Batak mempunyai aturan yang jelas, siapa mengerjakan apa, siapa menerima dan memberikan apa. Misalnya, untuk memasak makanan dalam pelaksanaan adat istiadat adalah pihak boru. Bagi Orang Batak, mengerjakan pekerjaan sebagai posisi boru bukan hanya sebagai tugas tetapi juga berfungsi sebagai hak. Pihak boru akan keberatan apabila hula-hula (yang sedang melakukan upacara adat) tidak memercayakan kepada pihak boru untuk mengurus yang berkaitan dengan upacara tersebut. Kesempurnaan suatu upacara adat bagi Orang Batak diukur dari kelengkapan unsur dalihan na tolu untuk menghadiri upacara tersebut Perempuan dan kelompok suaminya (boru) menduduki posisi lebih rendah sedangkan pemberi perempuan (hula-hula) menduduki posisi yang lebih tinggi. Dalam hal ini perempuan menjadi objek sedangkan laki-laki menjadi subjek penentu kedudukan seseorang dalam struktur dalihan na tolu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2019 ANTRO 124 |
Keywords: | Peran Boru, Perkawinan Batak Toba, Dalihan Na Tolu |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 28 Nov 2019 11:25 |
Last Modified: | 28 Feb 2020 04:01 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/36956 |