MALAU, SABDAIRA SAPRIA (2019) SUPLEMENTASI PIRIDOKSIN PADA AYAM PETELUR DAN KEMANJURAN TELURNYA MENCEGAH GANGGUAN BIOSINTESIS HEMOGLOBIN PADA TOKSIN S. ENTERIDISH. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Medan.
1. NIM. 4151210013 COVER.pdf - Published Version
Download (55kB) | Preview
2.NIM.4151210013 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (123kB) | Preview
3. NIM. 4151210013 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (40kB) | Preview
4. NIM. 4151210013 PREFACE.pdf - Published Version
Download (172kB) | Preview
5. NIM. 4151210013 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (79kB) | Preview
6. NIM. 4151210013 TABLES.pdf - Published Version
Download (37kB) | Preview
7. NIM. 4151210013 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (38kB) | Preview
8. NIM. 4151210005 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (37kB) | Preview
9. NIM. 4151210013 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (419kB) | Preview
13. NIM. 4151210013 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (39kB) | Preview
14. NIM. 4151210013 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (517kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemanjuran IgY telur anti diare yang diproduksi dengan cara pemberian suplementasi piridoksin pada ayam. Dalam penelitian ini digunakan 10 ekor tikus putih dewasa berumur 2-3 bulan dengan berat badan 140-200 gram. Tikus dikelompokkan menjadi 2 (dua ) kelompok masing-masing 5 ekor tiap kelompok. Untuk kelompok I (eksperimen) tikus diberi kuning sebanyak 5 mL telur yang telah diperoleh pada prosedur sebelumnya dengan cara mencampurkannya dalam ransum. Kelompok II (Kontrol) tidak diberi tambahan makanan kuning telur. Selama pemeliharaan dan perlakuan,tikus percobaan diberi makan dan minum ad libitum. Pada hari ke 31, semua tikus disuntik dengan S. Enteritidis aktif dengan dosis 0,5 mL/ekor. Tiga hari setelah suntikan, dilakukan pengamatan terhadap setiap tikus percobaan terutama mengenai kelainan-kelainan yang terjadi seperti diare (karena kelainan terutama di daerah usus halus, kembung, mual, muntah dan demam ringan) dan gejala penyakit yang timbul. Gangguan metabolisme yang diamati yaitu kadar hemoglobin tikus putih yang ditentukan dengan metode sianmethemoglobin. Pengambilan darah dilakukan seminggu setelah suntikan S. Enteritidis aktif untuk analisis kadar haemoglobin darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kuning telur produk ayam yang telah memperoleh suplementasi piridoksin pada tikus putih efektip mencegah gangguan biosintesis hemoglobin oleh infeksi bakteri S. Enteritidis. Rataan kadar hemoglobin darah tikus putih yang diberi kuning telur tetap berada diatas normal sedangkan kadar hemoglobin tikus putih yang tidak diberi kuning telur berada di bawah normal. Kadar normal hemoglobin pada darah tikus putih adalah (11-18g/dL).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2019 KIM 189 |
Keywords: | IGY; kuning telur; kadar hemoglobin; tikus putih; diare |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry Q Science > QD Chemistry > QD241 Organic chemistry Q Science > QL Zoology > QL750 Animal behavior |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Mrs Elsya Fitri Utami |
Date Deposited: | 28 Nov 2019 11:21 |
Last Modified: | 31 Jan 2020 08:22 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/36859 |