PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 5 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan pada siswa kelas XI teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 5 Medan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model spiral dari Kemmis – Mc Taggart. Perencanaan penelitian dimulai dengan tahap rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR SMK Negeri 5 Medan yang berjumlah 23 siswa.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperolah hasil berupa ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 63,04% dengan persentase aktivitas siswa dengan kategori sangat aktif sebesar 4,3%, kategori aktif sebesar 65,3%, kategori kurang aktif sebesar 30,4% dan kategori tidak aktif sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I ketercapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai, sehingga penelitian di lanjutkan pada siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil berupa ketuntasan belajar siswa secara klasikal siswa sebesar 82, 60% dengan persentase aktivitas siswa dengan kategori sangat aktif sebesar 56,5%, kategori aktif sebesar 43,5%, kategori kurang aktif sebesar 0% dan kategori tidak aktif sebesar 0%, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II sebesar 100%. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini telah berhasil dilaksanakan, sehingga penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya dikarenakan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian ini yang menyatakan bahwa penelitian dianggap berhasil apabila aktivitas belajar siswa telah aktif dengan persentase sebesar ≥ 90% dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah mencapai ≥ 80% dengan perolehan nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).