RAHMAH, SITI (2019) ANALISIS MAKNA PANTUN DALAM PROSESI PENYAMBUTAN PENGANTIN LAKI-LAKI PADA UPACARA PERNIKAHAN SUKU ACEH TAMIANG DI KOTA KUALA SIMPANG. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 2151210017 HALAMAN SAMPUL.pdf - Published Version
Download (57kB) | Preview
2. NIM. 2151210017 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (454kB) | Preview
3. NIM. 2151210017 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (115kB) | Preview
4. NIM. 2151210017 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (198kB) | Preview
5. NIM. 2151210017 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (145kB) | Preview
6. NIM. 2151210017 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (113kB) | Preview
7. NIM. 2151210017 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
8. NIM. 2151210017 BAB I.pdf - Published Version
Download (467kB) | Preview
12. NIM. 2151210017 BAB V.pdf - Published Version
Download (143kB) | Preview
13. NIM. 2151210017 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (218kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan tradisi lisan berbalas pantun dan makna yang terkandung dalam pantun yang dituturkan pada upacara pernikahan masyarakat Aceh Tamiang di Kota Kuala Simpang. Penelitian ini memberikan informasi dan gambaran tentang situasi tradisi berbalas pantun di Kota Kuala Simpang dan bagaimana pemahaman masyarakat sekitar saat ini tentang tradisi tersebut, serta bagaimana bentuk makna pantun secara leksikal dan kontekstual. Sumber data pada penelitian ini adalah hasil wawancara dengan masyarakat yang bermukim di Kota Kuala Simpang serta video dokumentasi pelaksanaan tradisi berbalas pantun pada upacara pernikahan suku Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara yang menggunakan alat bantu media perekam dan video dokumentasi upacara pernikahan Aceh Tamiang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, tradisi berbalas pantun masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat Aceh Tamiang di Kota Kuala Simpang, namun pemahaman masyarakatnya mulai berkurang. Dari total 21 jumlah pantun, 19 diantaranya memiliki persamaan makna secara leksikal dan kontekstual pada bagian isi pantun, sedangkan 2 pantun lainnya terdapat leksikal yang maknanya tidak bersesuaian dengan makna secara kontekstual, yaitu pantun nomor 14 dan 18. Sedangkan keseluruhan jumlah bagian sampiran pantun tidak dapat dimaknai secara kontekstual, karena hanya sebagai pelengkap penyesuaian sajak untuk bagian isi pantun.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2019 IND 164 |
Keywords: | Makna, Pantun, Upacara Pernikahan, Aceh Tamiang |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN478 Social organization |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia |
Depositing User: | Mrs Yuni Chairani |
Date Deposited: | 05 Nov 2019 11:21 |
Last Modified: | 14 Aug 2020 03:01 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/36452 |