PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SUB MATERI EKOSISTEM DAUR BIOGEOKIMIA DI KELAS X

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :1) Tingkat kelayakan
laboratorium virtual berbasis pemecahan masalah pada sub materi daur
biogeokimia berdasarkan ahli materi, ahli desain media, dan ahli instruksional dan
ahli teknologi virtual , 2) Tingkat kelayakan laboratorium virtual berbasis
pemecahan masalah pada sub materi daur biogeokimia berdasarkan tanggapan
siswa dan guru, 3) Peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan
menggunakan laboratorium virtual berbasis masalah pada sub materi daur
biogeokimia di SMAN 1 Lubuk Pakam 4) Peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa dengan menggunakan laboratorium virtual berbasis masalah pada sub
materi daur biogeokimia di SMAN 1 Lubuk Pakam. Berdasarkan hasil validasi
ahli materi, ahli desain media, ahli desain instruksional dan ahli teknologi virtual
didapatkan presentase nilai secara berturut-turut ialah sangat baik yaitu 95%
85,5%), 85%, 90,62%. Laboratorium virtual berbasis pemecahan masalah
berdasarkan tanggapan oleh siswa pada uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji
lapangan terbatas dinilai sangat baik dengan rata-rata skor secara berturut-turut
91%, 90,25%, 92%. Dan berdasarkan tanggapan oleh guru pada uji perorangan,
uji kelompok kecil dan uji lapangan terbatas juga dinilai sangat baik dengan skor
rata-rata secara berturut-turut 79%, 92%, 91%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa laboratorium virtual terkategori sangat baik dan layak
digunakan sebagai media pembelajaran. Untuk mengetahui efektifitas
laboratorium virtual dilakukan penelitian eksperimen semu di SMAN 1 Lubuk
Pakam. Populasi yang digunakan ialah siswa kelas X IPA dan sampel terdiri atas
2 kelas yaitu kelas X MIPA 1 (Eksperimen) dan X MIPA 4 (Kontrol) yang
diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Dari hasil penelitian,
didapatkan nilai pada keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis
secara berturut-turut yaitu thitung = (3,62) > ttabel = (1,67), thitung (2,69) > ttabel (1,67)
masing-masing pada level signifikansi 0,05. Kesimpulan yang didapat ialah Ha1,
Ha2 diterima dan H01, H02 ditolak, maka keterampilan proses sains dan kemampuan
berpikir kritis pada kelas yang diajarkan menggunakan laboratorium virtual
berbasis pemecahan masalah lebih baik secara signifikan dari pada kelas yang
diajarkan tanpa laboratorium virtual (konvensional).