PERTUMBUHAN TANAMAN OKRA HIJAU (Abelmoschus esculentus l.) DI KP BALITSA, TONGKOH BERASTAGI

Tanaman okra hijau (Abelmoschus esculentus L.) merupakan tanaman sayuran yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia tanaman ini tergolong langka, hanya di beberapa tempat dapat dijumpai karena tanaman ini hanya sebagai tanaman yang tumpang sari. Okra dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah (0 mdpl) hingga 800 mdpl. Bila ditanam pada ketinggian kurang dari 600 meter, umur tanaman okra lebih pendek, sedangkan jika ditanam di dataran tinggi umur okra mencapai 4 – 6 bulan. Lahan yang paling disukai okra adalah dataran rendah di bawah 800 mdpl dengan usia bisa mencapai 4 bulan. Okra telah dikenal sebagai tanaman multiguna karena
hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan, mulai dari batang, daun, buah. Tanaman ini kaya akan kandungan karbohidrat, protein dan juga vitamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pertumbuhan tanaman Okra introduksi Jepang yang di tanam di dataran tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Balitsa KP Berastagi di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi dengan ketinggian tempat 1340 mdpl. Parameter pengamatan ini adalah tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, jumlah kuncup bunga, serta warna daun, warna batang, warna kuncup bunga dan warna bunga dengan menggunakan Colour Chart. Hasil percobaan menunjukkan bahwa bibit Okra hijau introduksi Jepang yang di tanam di dataran tinggi mampu bertahan hidup dan bertumbuh dengan baik, dengan tinggi mencapai 21,5 cm, jumlah daun 6 helai, dan bunga sudah muncul pada usia 5 MST. Warna daun hijau kecoklatan sedang, warna batang dan kuncup bunga memiliki warna yang sama yaitu hijau kuning kuat, warna bunga hijau kuning muda.