ANALISIS PERMINTAAN AGREGAT IMPOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Permintaan agregat impor di Sumatera Utara cenderung terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini di picu oleh bayak faktor yang datangnya dari dalam negeri sendiri. Peningkatan dan penurunan kekuatan makro dari dalam sendiri sebagai pendorong peningkatan impor yang juga akan menggambarkan kemajuan suatu daerah dan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh variabel kekuatan makro seperti Pendapatan domestik Regional Bruto, Inflasi, Investasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga terhadap Permintaan agregat impor di Sumatera Utara. Data diperoleh dari data skunder yaitu data Permintaan Agregat Impor (PAIM), Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi (INFA), Investasi (INVS), Nilai Tukar Rupiah (KURS), dan Suku bunga (SBLN) dari tahun 2003:1 sampai dengan tahun 2010:4. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika dengan metode Ordinary Least Squares(OLS), dengan syarat analisis melalui Uji-t, Uji-F dan Uji-R dan dengan syarat analisis asumsi klasik yang menggunakan uji multikolinieritas, Uji Autokolerasi dan Uji Normalitas. Berdasarkan Uji-t secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel bebas (Indevendent Variable) antara lain Inflasi (INFA), Investasi (INVS) dan Nilai Tukar Rupiah (KURS) berpengaruh secara positif dan signifikan, sementara Suku bunga (SBLN) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Permintaan Agregat Impor (PAIM), sedangkan variabel Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Permintaan Agregat Impor (PAIM). Hasil Uji-F secara serempak diperoleh bahwa seluruh variabel bebas (Indevendent Variable) berpengaruh terhadap Permintaan Agregat Impor di Sumatera Utara. Hasil Uji-R diperoleh bahwa semua variabel bebas (Indevendent Variable) dapat menjelaskan variabel terikat.