MOBILITAS SOSIAL PADA MASYARAKAT ETNIS BATAK TOBA KE KOTA DURI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mobilitas sosial pada masyarakat etnis Batak Toba ke Kota Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau, yang berlokasi di Kelurahan/Desa Air Jamban. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun teknik analisis data dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, Status masyarakat Batak Toba sebelum melakukan mobilitas sosial dari 20 informan masyarakat Batak Toba adalah belum menikah, belum memiliki tanggungan keluarga, dan belum memiliki keturunan. Berbeda dengan status masyarakat Batak Toba sesudah melakukan mobilitas sosial yang sudah berkeluarga, sudah memiliki jumlah tanggungan keluarga dan telah memiliki keturunan yang berkaitan dengan tiga nilai sukses orang Batak Toba, yaitu “hamoraon, hagabeon, hasangapon” sebagai cara untuk meningkatkan status sosial lebih baik dari daerah asal ke daerah tujuan. Ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat Batak Toba sebelum melakukan mobilitas sosial dari 20 informan terdapat 9 orang yang tidak memiliki pekerjaan dengan kehidupan yang serba kekurangan atau pas-pasan dalam memenuhi segala kebutuhannya. Berbeda dengan ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat Batak Toba sesudah melakukan mobilitas sosial ke Kota Duri pekerjaan informan ada yang mengalami perubahan, peningkatan dan ada juga yang tetap, perubahan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari juga mengalami keadaan tetap dan mengalami kenaikkan pada ekonomi. Selanjutya kehidupan masyarakat Batak Toba dapat dikatakan makmur dan sukses setelah melakukan mobilitas di daerah tujuan. Berkaitan dengan mobilitas sosial masyarakat Batak Toba ke Kota Duri mengalami pekerjaan terbatas di sektor pertanian, pengangguran, pindah atau bekerja sambilan sebagai buruh di industri kecil. Mereka yang sebagai pengangguran umumnya tidak memiliki pendapatan karena minimnya kesempatan kerja di daerah asal, sehingga mereka memilih bekerja sebagai berdagang bahkan menjadi karyawan di Perusahaan di daerah tujuan. Kondisi itulah yang sangat dominan karena perubahan penghasilan, dan fasilitas pekerjaan dengan motivasi memperbaiki kehidupan yang lebih baik, meningkatkan derajat hidup, dapat mengalami perubahan pekerjaan, dan peningkatan penghasilan setelah bekerja. Adapun saran dari penulis dalam mobilitas sosial pada masyarakat Batak Toba ke Kota Duri dapat menjaga interaksi sosial sebagai kunci kehidupan sosial dengan masyarakat sekitar, melahirkan perubahan kecil apapun perubahan itu tetap terjadi dari waktu ke waktu.