EKSISTENSI TANAH ULAYAT MASYARAKAT ADAT DI KAMPUNG TANJUNG GUSTA KELURAHAN TANJUNG GUSTA KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hak atas tanah ulayat di
Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Lokasi
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Kelurahan Tanjung Gusta,
Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Metodologi penelitian dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokementasi. Subjek dalam
penelitian ini adalah Rakyat Penunggu yang tergabung dalam Kelompok Badan
Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) Di Kelurahan Tanjung Gusta
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Adapaun yang menjadi subjek
penelitian terdiri dari Pemangku adat, Pengurus kampong adat, dan anggota
kampong adat sebanyak 2 orang. Teknik analisis data yang digunakan dengan
mengumpulkan hasil wawancara, observasi dan disesuaikan dengan teori yang
digunakan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Kedudukan Tanah adat
masyarakat Rakyat Penunggu yang ada di Kelurahan Tanjung gusta Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli serdang yang digunanakan HGU PTPN 2 perkebunan
Klambir V yang dalam sejarahnya tanah tersebut merupakan tanah ulayat yang
disewa pemerintah kolonial Belanda terhadap masyarakat adat Kampung Tanjung
Gusta, namun sampai saat ini masyarakat adat Kampung Tanjung Gusta belum
memperoleh pengakuan atas tanah tersebut. Sehingga yang terjadi upaya-upaya
pengambil alihan dalam memperjuangkan pengakuan dan kedudukan hak atas
tanah ulayat masyarakat adat yang kemudian menjadi pemicu dari konflik di
antara masyarakat adat dan BUMN/pemerintah.Masyarakat adat Kampung
Tanjung Gusta bawah panji-panji BPRPI saat ini, menduduki, mengelola dan
menghidupkan eksistensi tanah ulayatnya dengan cara mengambil alih walaupun
belum ada pengakuan legal dari Negara atas pengakuan hak ulayat masyarakat
Kampung Tanjung Gusta. Sudah berbagai usaha untuk memperoleh status
pengakuan, eksistensi yang kesemuanya diputuskan memenangkan masyarakat
adat di semua tingkat peradilan sampai ke Mahkamah Agung