KONSTRUKSI WACANA POLITIK MELALUI EUFEMISME DALAM HARIAN TRIBUN MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, jenis dan makna eufemisme dalam wacana politik di Harian Tribun Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Teknik ini digunakan agar memperoleh data secara detail dan menyeluruh. Konstruksi wacana politik merupakan susunan dan hubungan kata dalam kelompok wacana politik yang berisi tentang masalah atau konflik untuk memperoleh kekuasaan. Penelitian ini menemukan 30 bentuk eufemisme dari 11 wacana politik dalam harian Tribun Medan yang paling dominan muncul adalah perifrasa, sebanyak 21 (70%), selanjutnya 6 bentuk singkatan (1.8%) dan ditemukan pula 30 jenis eufemisme dari 11 wacana politik dalam harian Tribun Medan yang paling dominan muncul adalah satu kata menggantikan kata lain sebanyak 20 jenis (66,67%), selanjutnya akronim sebanyak 4 jenis (13,33%). Hasil penelitian bentuk dan jenis eufemisme dalam wacana politik harian Tribun Medan menunjukkan bahwa bentuk dan jenis eufemisme yang paling dominan ialah bentuk eufemisme perifrasa dan jenis eufemisme satu kata menggantikan kata lain. Berdasarkan sudut peneliti beserta teori-teori praktik sosial Teun Van Dijk, hal yang melatarbelakangi terbentuknya susunan wacana politik dalam harian Tribun Medan itu adalah eufemisme. Hal ini bertujuan untuk menggantikan suatu bentuk kebahasaan yang bernilai rasa kasar dengan bentuk lain yang dipandang halus dengan status sosial seseorang yang tinggi sehingga bahasa itu harus dilindungi .