PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK TERHADAP KEMAMPUAN MENJAHIT BELAHAN SATU LAJUR SISWA KELAS X SMK NEGERI I STABAT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kecenderungan kemampuan menjahit belahan satu lajur menggunakan model pembelajaran pair check siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat.2). MengetahuiKecenderungan kemampuan menjahit belahan satu lajur tanpa menggunakan model pembelajaran pair check siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat. 3)Untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan menjahit belahan satu lajur menggunakan model pembelajaran pair check pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimenyaitu penelitian yang membandingkan antara kelas yang diberikan perlakuan (eksperimen) dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan (kontrol). Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran pair check, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan pengajaran tanpa menggunakan model pembelajaran pair check.Populasi penelitian adalah seluruh kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat sebanyak 70 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yakni kelas X Tata Busana 1 sebanyak 36 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X Tata Busana 2 sebanyak 34 orang sebagai kelas kontrolData penelitian ini di jaring melalui lembar pengamatan dengan bobot skor 4, skor 3, skor 2, skor 1 yang divalidasi oleh ahli materi sebelum dilakukan penelitian istrumen divalidasi oleh ahli materi bidang busana kemudian dilakukan juga content validiti oleh seluruh observer, instrumen yang sudah divalidasi digunakan untuk penelitian, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas dilakukan uji kesepakatan pengamat dengan menggunakan ANAVA satu jalur dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikan 5% dan dkk = 4 : 35 , diperoleh Ftabel = 2,63, sehingga diketahui Fhitung< Ftabel (0,9< 2,63). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima orang observer (pengamat). Sehingga dapat digunakan untuk menjaring data penelitian.Berdasarkan uji persyaratan analisis, sebaran data kemampuan menjahit belahan satu lajur berdistribusi normal yaitu dimana Lhitung<Ltabel, dimana untuk kela Kontrol sebesar (-1,04<0,51) dan untuk kelas Eksperimen sebesar (-1,0495< 0,147). Sedangkan uji homogenitas yaituitu Fhitung<Ftabel dimana Fhitung (1,28)< Ftabel (1,68) maka kedua kelas dinyatakan homogen. Berdasarkan Uji kecenderungan kemampuan menjahit belahan satu lajur yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran konvensional memilki nilai rata-rata 20 dengan standar deviasi 1,37cenderung cukup dan kecenderungan kemampuan menjahit menggunakan model pembelajaran pair checkmemiliki skor 22 dan standar deviasi 1,21.cenderung tinggi.Dengan demikian dinyatakan terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Pair Check Terhadap Kemampuan Menjahit Belahan Satu Lajur Siswa Kelas X SMK Negeri I Stabat, dengan nilai thitung > ttabel yaitu 17,5 > 1,66.