NANGKIH DALAM SISTEM PERKAWINAN ETNIS KARO DI DESA BARUSJAHE KECAMATAN BARUSJAHE

Tujuan penelitian ini diadakan ialah untuk mengetahui bentuk-bentuk perkawinan dalam etnis Karo, untuk mengetahui bagaimana perkawinan ideal atau perkawinan yang seharusnya terjadi menurut perkawinan adat pada etnis Karo di Desa Barusjahe, untuk mengetahui proses perkawinan pada etnis Karo di Desa Barusjahe Kecamatan Barusjahe, untuk mengetahui alasan nangkih masih digunakan ketika kebebasan memilih pasangan telah terjadi, untuk mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan proses nangkih pada etnis Karo di Desa Barusjahe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Barusjahe Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo. Data yang diperoleh didapat melalui teknik wawancara (in depth interview) dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui mengelompokkan data, menginterpretasikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Informan dalam penelitian ini yaitu tetua adat, tokoh adat, kepala desa, orangtua beretnis Karo, dan keluarga nangkih (kawin lari). Pada penelitian ini adapun hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut: 1. Perkawinan dalam etnis Karo terdapat dua bagian yaitu erkelang-kelang atau nungkuni dan nangkih. 2. Perkawinan yang dianggap ideal bagi etnis Karo di Barusjahe ialah perkawinan yang dilakukan dengan impal (putri paman). 3. Proses perkawinan dalam etnis Karo di Barujahe terbagi menjadi tiga yaitu sebelum pesta adat, hari pesta adat, dan sesudah pesta adat. 4. Nangkih masih dilakukan ketika kebebasan memilih pasangan terjadi ialah karena melanggar norma adat, faktor sosio-ekonomi, faktor usia dan faktor budaya dan agama. 5. Proses nangkih yang dilakukan etnis Karo di Barusjahe ialah ngendes (menyerahkan) dan nehken kata (menyampaikan informasi).