PURWASIH, LUSI (2018) LELAKI PENENUN KAIN SILUNGKANG SIPIROK DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM 3143122029 COVER.pdf - Published Version
Download (59kB) | Preview
2. NIM 3143122029 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (594kB) | Preview
3. NIM 3143122029 ABSTRACK.pdf - Published Version
Download (114kB) | Preview
4. NIM 3143122029 ACKNOWLEDGEMENT.pdf - Published Version
Download (159kB) | Preview
5. NIM 3143122029 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (142kB) | Preview
6. NIM 3143122029 LIST OF TABLE.pdf - Published Version
Download (98kB) | Preview
7. NIM 3143122029 LIST OF FIGURES.pdf - Published Version
Download (172kB) | Preview
8.NIM 3143122029 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (285kB) | Preview
13. NIM 3143122029 BLIBIOGRAFI.pdf - Published Version
Download (244kB) | Preview
12. NIM 3143122029 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (193kB) | Preview
Abstract
Lelaki penenun adalah laki-laki yang memiliki pekerjaan dibidang tekstil yaitu sebagai orang yang membuat kain tenun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini ini bertujuan untuk mengkaji: latar belakang lelaki menjadi seorang penenun kain Silungkang di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan, konstruksi masyarakat terhadap lelaki penenun kain Silungkang Sipirok, tanggapan masyarakat terhadap lelaki penenun kain Silungkang Sipirok. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah lelaki yang bekerja sebagai penenun kain Silungkang Sipirok, tokoh adat atau orang yang dituakan, dan masyarakat di Kecamatan Sipirok. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dengan mengamatai proses pembuatan kain Silungkang serta dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Nurture yang dikemukakan oleh Margaret mead tentang pembagian kerja terhadap laki-laki dan perempuan berdasarkan konstruksi dari masyarakat. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) faktor yang melatar belakangi lelaki menjadi seorang penenun adalah kondisi ekonomi yang kurang baik, kurangnya pendidikan, kurangnya keahlian,alasan lainnya adalah karena kain Silungkang yang memiliki harga yang tinggi, dan selalu laku dipasaran. 2) kostruksi sosial budaya pada masyarakat Sipirok yang telah mengklaim bahwa menenun adalah pekerjaan wanita, namun itu hanyalah sebuah kostruksi saja, karena bertenun juga bisa menjadi mata pencaharian bagi kaum laki-laki, pekerjaannya sebagai penenun juga tidak mengubah kedudukannya didalam bermasyarakat dan didalam adat. 3) masyarakat yang berpandangan positif beranggapan bahwa menjadi seseorang petenun itu baik yang penting meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat yang beranggapan negatif memandang bahwa pekerjaan bertenun seharusnya dikerjakan oleh perempuan dan bukan laki-laki sehingga dianggap kurang baik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2018 ANTRO 069 |
Keywords: | Lelaki, Penenun, Konstruksi, Tanggapan |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 08 Apr 2019 11:16 |
Last Modified: | 12 Apr 2019 04:15 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/33914 |