Marbun, Kardillo (2018) DAMPAK KEBIJAKAN REVOLUSI HIJAU PEMERINTAHAN ORDE BARU DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH 1969-1998. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3143121022 COVER.pdf - Published Version
Download (136kB) | Preview
2. NIM. 3143121022 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (503kB) | Preview
3. NIM. 3143121022 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (114kB) | Preview
4. NIM. 3143121022 PREFACE.pdf - Published Version
Download (256kB) | Preview
5. NIM. 3143121022 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
6. NIM. 3143121022 TABLES.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
7. NIM. 3143121022 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
8. NIM. 3143121022 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (348kB) | Preview
12. NIM. 3143121022 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (234kB) | Preview
13. NIM. 3143121022 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (251kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pelaksanaan kebijakan program Revolusi Hijau pada masa pemerintahan Orde Baru dan dampaknya pada masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Adapun tahapan-tahapannya adalah heuristik, kritik sumber, interpretasi dan analisis, dan juga penulisan sejarah (historiografi).
Dari penelitian yang dilakukan penulis, maka diperoleh hasil bahwa latar belakang pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau oleh pemerintahan Orde Baru dilatarbelakangi oleh kelangkaan pangan yang dialami oleh bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan, hingga awal pemerintahan Orde baru, sehinga pemenuhan pangan (beras) dianggap sangat penting oleh pemerintahan Orde Baru untuk menjaga stabilatas nasional.
Pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau di Kabupaten Tapanuli Tengah tercermin dalam penggunaan bibit unggul (padi), penggunan beberapa alat-alat pertanian yang lebih modern dan efisien dan juga penggunaan pupuk dan pestisida. Pelakasanaan kebijakan Revolusi Hijau mempunyai dampak yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif palaksanaan kebijakan Revolusi Hijau tersebut adalah berhasil mengubah bangsa Indonesia dari pengimpor pangan beras terbesar menjadi negara yang berswasemabda pangan beras pada tahun 1984 sampai 1990. Sedangkan dampak negatifnya adalah ketergantungan petani pada benih unggul, pupuk, dan pestisida. Salah satu daerah yang mengalami dampak pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau adalah wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Beberapa dampak pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah peningkatan produksi padi setiap tahunnya, ketergantungan pada pangan beras, hilangnya jenis-jenis padi lokal, ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida kimia, hilangnya kebiasaan kumsumsi pangan lokal yang sudah membudaya di masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah dan juga perubahan sosial masyarakat seperti berkurangnya kebiasaan bergotong-royong.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2018 SJRH 064 |
Keywords: | REVOLUSI HIJAU, ORDE BARU, TAPANULI TENGAH |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 08 Apr 2019 10:02 |
Last Modified: | 10 Apr 2019 06:29 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/33780 |