IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SD NEGERI 6 SUBULUSSALAM

Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) Apakah guru dan kepala sekolah SD Negeri 6 Subulussalam memiliki pemahaman tentang pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); (2) Bagaimana partisipasi warga sekolah dan komite sekolah dalam menyusun pengembangan KTSP di SD Negeri 6 Subulussalam; dan (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP di SD Negeri 6 Subulussalam.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik observasi. wawancara dan kajian dokumen. Dalam menganalisis data digunakan langkah-langkah model Miles dan Huberman yaitu pemaparan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan lalu diuji keabsahannya dengan mengacu kepada standar validitas (credibility, transferability, dependobility, dan confirmability) selanjutnya masing-masing temuan dari hasil penelitian dikaitkan satu sama lain untuk membangun rangkaian yang logis.Hasil penelitian dan pembahasan ditemukan beberapa hal yaitu; (1) Proses pengembangan KTSP telah dilaksanakan dengan baik hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen I dan dokumen II KTSP yang disahkan oleh Dinas Pendidikan untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar; (2) Tingkat pemahaman guru dan kepala sekolah dalam proses pengembangan itu masih tidak memadai; (3) Partisipasi warga sekolah dan komite sekolah sesuai pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sudah terjalin dengan baik; (4) Faktor pendukung pengembangan KTSP menunjukkan beberapa hal; Manajemen kepala sekolah yang demokratis dan profesional, memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru meningkatkan kompetensi, kesiapan guru untuk mengembangkan KTSP, warga sekolah dan komite sekolah yang partisipatif. Tim kerja (team work) yang kompak dan transparan; (5) Faktor penghambat pengembangan KTSP menunjukkan beberapa hal; terbatasnya dana sekolah, tingkat pemahaman yang belum menyeluruh pada semua guru. peran komite yang hanya sebagai partisipan. Disebabkan tingkat pemahaman komite tentang pengembangan KTSP masih minim; (6) Faktor pendukung pelaksanaan KTSP menunjukkan beberapa hal; ketersediaan sarana dan prasarana berupa gedung yang permanen dan ruangan yang baik, dukungan moril berupa motivasi kepala sekolah untuk peningkatan SDM guru, keberadaan team teaching yang solid sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran, lingkungan yang kondusif; (7) Faktor penghambat pelaksanaan KTSP terdiri dari; pemahaman guru tentang berbagai metode pembelajaran tidak memadai, ketersediaan media pembelajaran yang masih minim, kurangnya anggaran sekolah yang tersedia. kurangnya anggaran daerah dalam APBD untuk memenuhi ketersediaan dana dalam memenuhi kekurangan media pendukung proses pembelajaran.Disarankan kepada pihak sekolah untuk; (1) meningkatkan kompetensi guru dan warga sekolah dalam bidang KTSP; (2) meningkatkan partisipasi masyarakat melalui komite sekolah; (3) mengajukan permintaan kepada pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan media pembelajaran di SD Negeri 6 Subulussalam.