RANCANG BANGUN ALAT PENGUJI KELELAHAN POROS DENGAN MODEL ROTATING BENDING MACHINE

ahan (fatigue) poros yang aman bagi mesin, mengetahui komponenkomponen yang digunakan dalam perancangan ini, serta mengetahui sistem uji kelelahan poros. Pada tahap awal dilakukan pemahaman terhadap rancang bangun yang direncanakan guna mengetahui dan memahami permasalahan yang ada, kemudian permasalahan yang ditemukan dipelajari dan dicari solusi atas permasalahan tersebut. Tahap demi tahap dilakukan berulang kali sebelum hasil yang ideal tercapai. Tahap yang dilakukan adalah meliputi bagaimana desain yang
harus dipenuhi, menentukan ukuran-ukuran utama konstruksi, pemilihan bahan, gambar lengkap dan perencanaan elemen. Setelah perancangan selesai dilakukan, kemudian dilakukan percobaan kinerja mesin. Apabila masih ada bagian yang
belum bekerja secara optimal, dilakukan perbaikan-perbaikan sampai sekiranya alat sudah mampu untuk dilakukan pengujian yang melibatkan spesimen beserta pembebanannya yang masih berupa uji fungsional. Setelah melakukan uji
fungsional dan mendapat kesimpulan bahwa alat ini layak untuk dipakai pengujian, maka dilanjut pada tahap pengujian dan pengamatan sebanyak 11 spesimen. Spesifikasi spesimen yang di uji adalah dengan bahan baja karbon AISI
1045 berbentuk bulat panjang (poros), panjang keseluruhan 174 mm, diameter terbesar 12 mm, diameter terkecil 8 mm. Pengujian dilakukan menggunakan 5 variasi beban yaitu 50 kg, 40 kg, 30 kg, 25 kg, dan 20 kg, dengan kecepatan putaran yang sama dan spesifikasi spesimen yang semuanya sama. Hasil pengujian yang dilakukan mendapat kesimpulan bahwa semakin berat beban yang diberikan, semakin cepat spesimen mengalami kegagalan (patah).