PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA ATLET SOFTBALL PUTRI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit pada Atlet Softball Putri Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakandi stadion Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan pengambilan sampel darah dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2018 untuk kegiatan atktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit, dan pemeriksaan leukosit dan hitung jenis leukosit dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara UPT Laboraturium Kesehatan Daerah, Medan.Populasi penelitian ini berjumlah 11 orang dengan jumlah sampel 11 orang diambil dengan total sampling.
Hasil penelitian diketahui rata-rata jumlah leukosit pre test 8,37 dan post test setelah aktifitas fisik maksimal sebesar 13,03. Hasil uji-t berpasangan di peroleh perbedaan yang signifikan jumlah leukosit sebelum dan setelah melakukan aktifitas fisik maksimal dengan nilai significancy 0,000 (P<0,05). Hasil penelitian pada data jumlah neutrofil diketahui rata-rata pre test 56,45 dan post test 46,27. Hasil uji-t berpasangan diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan jumlah neutrofil sebelum dan setelah aktifitas fisik maksimal dengan nilai significancy 0,000 (P>0,05). Hasil penelitian pada data limfosit pre test 33,27 dan post test 42,90. Hasil dari uji-t berpasangan diperoleh bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap jumlah limfosit seblum dan setelah aktifitas fisik maksimal dengan nilai sinificancy 0,000 (P<0,05). Hasil penelitian pada data monosit pre test 6,45 dan post test 7,63. Hasil dari uji wilcoxon diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan namun tidak bermakna terhadap jumlah monosit sebelum dan setelah aktifitas fisik maksimal dengan nilai significancy 0,026 (P<0,05). Hasil penelitian dari data eusinofil pre test 3,81 dan post test 3,18. Hasil dari uji-t berpasangan diperoleh nilai jenis eusinofil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan namun tidak bermkna terhadap hitung jenis eusinofil sebelum dan setalah aktifitas fisik maksimal dengan nilai sinificancy 0,296 (P>0,05). Hasil penelitian pada data basofil diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setalah aktifitas fisik maksimal dikarenakan hasil nilai rata-rata 0 %. Hasil uji-t berpasangan menunjukan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat meningkatkan jumlah leukosit dan jenis limfosit, monosit secara signifikan dan aktifitas fisik maksimal dapat menurunkan hitung jenis neutrofil dan eusinofil secara signifikan, sedangkan hitung jenis basofil tidak ada perubahan.