MARRIPANG (MENCARI UPAHAN SEBAGAI UPAYA MEMPEROLEH PENDAPATAN TAMBAHAN) PADA MASYARAKAT DESA HAPOLTAHAN KECAMATAN SEI BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Latar belakang dari kegiatan marripang yang dilakukan oleh masyarakat Desa Hapoltahan Kecamatan Sei Bamban, tujuan dari masyarakat Desa Hapoltahan melakukan kegiatan marripang, motivasi yang membuat masyarakat Desa Hapoltahan melakukan kegiatan marripang dalam hal memanen padi, proses kerja para parripang dalam melakukan kegiatan marripang, dan juga sistem bagi hasil dari kegiatan marripang yang diperoleh para parripang di daerah tujuan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan melakukan observasi non partisipan yaitu pengumpulan data dengan jalan pengamatan langsung terhadap suatu gejala, peristiwa, kejadian yang dapat dilihat dengan mata atau pun yang dapat di capai dengan panca indera yang lain di lapangan dan mencatat yang terkait dengan obyek kajian. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat ditarik beberapa kesimpulannya: 1) Marripang merupakan suatu kegiatan perpindahan sementara ke daerah tujuan dengan tujuan memperoleh pendapatan tambahan dalam hal memanen padi, yang didasari oleh tanggung jawab para parripang terhadap kelangsungan hidup keluarganya. 2) dalam kegiatan marripang terdapat motivasi bagi para parripang di Desa Hapoltahan Kecamatan Sei Bamban yaitu yang berasal dari diri parripang itu sendiri seperti menambah pendapatan tambahan dari kegiatan marripang dalam hal memanen padi maupun dari daerah tujuan yang memiliki lahan untuk melakukan kegiatan marripang dalam hal memanen padi Tetapi sebagai bagian dari perilaku sosial dan didasari oleh nilai budaya maka faktor ini tidak terlepas dari faktor nilai budaya kerja). 3) Sistem kerja marripang memiliki struktur tersendiri dalam bekerja. Pada saat ini aktifitas marripang masih dilakukan oleh masyarakat Desa Hapoltahan Kecamatan Sei Bamban. Jumlah parripang setiap tahunnya mencapai hampir sebagian besar dari seluruh jumlah penduduk usia kerja (khususnya usia 18-62 tahun). Secara umum kegiatan marripang sama setiap tahunnya. 4) Sistem bagi hasil pada kegiatan marripang dilakukan oleh masing-masing kelompok parripang dengan cara membagi rata pendapatan pada hari itu yang diketahui sangat membantu para parripang dalam menambah pendapatan harian bagi para parripang yang ikut serta pada kegiatan marripang