PERANAN LAFRAN PANE DALAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (1947-1951)

Penelitian ini membahas tentang Peranan Lafran Pane Dalam Himpunan Mahasiswa Islam (1947-1951). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muslim Indonesia, pemikiran Lafran Pane, peranannya dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research). Metode penelitian kepustakaan diperoleh dari hasil buku-buku atau jurnal yang berhubungan dengan judul penelitian. Hasil penelitian menunjukkan organisasi yang berbau komunis dan politik adalah Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta organisasi ini tidak ada dasar nilai agamnya dan masyarakat terutama mahasiswa Indonesia kurang menjunjung tinggi dasar keyakinan ke agamaan Islam dimana mereka bebas dalam berkelakuan terutama dalam kalangan mahasiswa. Lalu seorang mahasiswa dari STI Lafran Pane mempunyai pemikiran dalam Intelektual Muslim Indonesia, ciri-cirinya berupa, Meyakini kesempurnaan ajaran Islam contohnya dengan organisasi HMI. Memiliki keseimbangan ilmu pengetahuan dan keseimbangan hidup contohnya mendirikan berbagai cabang organisasi HMI diberbagai universitas. Pembaru pemikiran di segala bidang kehidupan contohnya berupa pemikiran dan pemahaman kepada mahasiswa khususnya umat Islam. Menjadikan keislaman- keIndonesiaan sebagai titik tolak gerakan contohnya yang beragam Islam masih bisa menggunakan adat suku masing-masing dalam pernikahanya. Kerukunan umat Islam dan kerukunan antara umat beragama contohnya HMI bisa rukun kepada organisasi lainya. Senantiasa menghabiskan umumnya untuk berjuang mengangkat harkat dan derajat rakyat Indonesia contohnya terbukti umat Islam para intelektual Muslim menjadi pembela kemerdekaan Indonesia. Memprakarsai perananya pendiri dalam Himpunan Mahasiswa Islam tanggal 05 Februari 1947, Lafran Pane menginginkan agar mahasiswa memiliki keyakinan kembali pada dasar agama Islam memfokuskan organisasi pada mahasiswa diperguruan tinggi