RAPA'I DABOIH DALAM SENI BELA DIRI DEBUS PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk struktur musik Rapa’i Daboih dalam seni bela diri Debus pada masyarakat di Kabupaten Aceh Timur, struktur seni bela diri Debus pada masyarakat di Kabupaten Aceh Timur, hubungan struktur bentuk musik Rapa’i Daboih dengan struktur seni bela diri Debus pada masyarakat di Kabupaten Aceh Timur, dan makna musik Rapa’i
Daboih pada masyarakat di Kabupaten Aceh Timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori musik, teori fungsi, teori seni bela diri Debus, dan teori makna. Metode dalam penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif.
Lokasi penelitian ini adalah di desa Bandrong Kecamatan Pereulak, Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh dan dilaksanakan dari bulan Agustus 2018 sampai dengan Oktober 2018. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 16 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi lapangan,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Bentuk struktur komposisi musik Rapa’i Daboih dalam seni bela diri debus pada masyarakat di Kabupaten Aceh Timur sebanyak tiga syair dan nazam yakni a. Bri Saleum memiliki satu
kalimat dan satu frase yaitu kalimat A, frase ( a a’). b.Seulawuet Nabi memiliki satu kalimat dan satu frase yaitu kalimat A, frase ( a a’ ) dan Syair dan Nazam Debus memiliki satu kalimat dan satu frase yaitu kalimat A, frase ( a a’). Struktur seni bela diri Debus terdapat delapan adegan dalam pertunjukannya. Fungsi musik Rapa’i Daboih berkaitan dengan struktur gerak Debus disetiap adegan nya, karena apabila musik dari pukulan/ritme Rapa’i tidak sesuai dengan apa yang telah
ditentukan, maka pemain Debus akan mengalami cedera pada bagian tubuh yang ditusuk. Makna musik Rapa’i Daboih dalam seni bela diri Debus terbagi tiga, yaitu a) sebagai bentuk pengungkapan emosional, b) sebagai tuntunan hidup, dan c) sebagai tradisi.