AKSI PROTES TUAN MANULLANG MELAWAN PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA DI TANAH BATAK (1906-1942)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Aksi Protes yang dilakukan Mangaraja Hezekiel Manullang (Gelar Tuan Manullang) atas keadaan masyarakat Tarutung yang diterapkan Pemerintah Kolonial Belanda di Tanah Batak, untuk mengetahui protes yang dilakukan melalui surat kabar tempo dulu, untuk mengetahui apa kebijakan Erpacht/ sewa tanah yang telah mencabut hak-hak tanah adat demi kepentingan inverstor asing dan mengetahui secara rinci protes yang dilakukan organisasi HKB (Hatopan Kristen Batak) kepada Pemerintah Belanda dalam menjalankan missi di Tanah Batak.
Penelitian ini merupakan penelitian Historis dengan data kualitatif. Dengan mengumpulkan buku-buku, artikel, naskah dan surat kabar. Selain itu, untuk mendukung data, penulis melakukan metode penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menambahkan riset yang diambil dengan dasar data-data lapangan yang sudah ada dalam buku atau surat kabar terbitan terdahulu yang dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian permasalahan Aksi Protes Tuan Manullang terhadap Pemerintah Kolonial Belanda di Tanah Batak (1906-1942) hanya bisa dijawab melalui studi pustaka, tidak mungkin mengharapkan datanya dari riset lapangan dari Silindung, Tarutung.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diketahui bahwa pemberitaan yang dilakukan Tuan Manullang untuk kepentingan rakyat Tanah Batak dengan kebijakan Erfacht/sewa tanah di pansurbatu, Silindung. Selain itu, Tuan menullang juga memprotes pihak penginjil Zending RGM yang selalu pro dengan Residen Tapanuli. Dengan alasan yang kuat, Tuan Manullang dan rekan-rekannya mendirikan organisasi rohani HChB (Huria Christen Batak) yang dominan pengikutnya berasal dari Hatopan Kristen Batak. sebagai tandingan Missi Zending, supaya pengaruh Belanda benar-benar lepas dari Tanah Batak. Sebelum kedudukan Jepang di Tapanuli, pada Tahun 1942 tokoh persatuan Tapanuli berhasil menarik simpati rakyat untuk meruntuhkan pengaruh Belanda di Tanah Batak.