Rambe, Tappil (2010) UPACARA JAMU LAUT (STUDI TERHADAP MASYARAKAT MELAYU NELAYAN DI DESA JARING HALUS PULAU BETING KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA). Masters thesis, UNIMED.
1-082188530015 Pengantar.pdf - Published Version
Download (66kB) | Preview
2-082188530015 Abstrak.pdf - Published Version
Download (44kB) | Preview
3-082188530015 Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (29kB) | Preview
4-082188530015 Bab I.pdf - Published Version
Download (475kB) | Preview
5-082188530015 Bab V.pdf - Published Version
Download (81kB) | Preview
6-082188530015 Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (53kB) | Preview
Abstract
Permasalahan yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah tatacara pelaksanaan, peralatan-peralatan yang digunakan, makna lambang-lambang,pantangan yang harus dihindari, fungsi dan peran sosial, serta eksistensi upacaraJamu Laut pada masyarakat nelayan Melayu desa Jaring Halus Pulau BetingKecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Sumatera Utara saat sekarang ini.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata carapelaksanaan, peralatan-peralatan yang digunakan, makna lambang-lambang,pantangan yang harus dihindari, fungsi dan peran sosial, serta eksistensi upacaraJamu Laut pada masyarakat nelayan Melayu desa Jaring Halus Pulau BetingKecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Sumatera Utara saat sekarang ini.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengannarasumber tokoh-tokoh adat, pawang, pemuda, masyarakat, dan pemerintahandesa. Data dikumpulkan dengan teknik : observasi, wawancara dan studidokurnen.Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa masyarakat nelayan Melayu desaJaring Halus Pulau Beting Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat SumateraUtara masih mempercayai adanya pengaruh makhluk halm terhadapkehidupannya. Hal ini terlihat dari cara mengatasi tantangan hidup yangberhubungan dengan sistem mata pencaharian mereka dengan rnengadakan suatubentuk upacara untuk menghindari mara bahaya dari mereka. Melalui upacarajamu laut rasa solidaritas terwujud dan dengan adanya aktivitas masyarakat, makaupacara jamu laut dapat diadakan. Adanya rasa solidaritas dan aktivitas ini dapatkembali menetralisir keadaan sebelumnya di mana di antara mereka satu denganyang lainnya telah ada jarak demikian juga dengan penguasa laut, dari pengaruhyang ada pada saat ini, pendidikan, ekonomi dan agama tidak menjadi penyebabutama adanya perubahan pada upacara jamu laut. Perubahan yang terjadi hanyapada tindakan yang tidak prinsipil seperti adanya penambahan unsur sajian yaitubuah-buahan, makanan, jenis kue, hiasan balai dan baju yang dikena.kan pawangdan sesida yang semuanya hanya bertujuan untuk menyernarakkan danmemperindah pelaksanaan upacara jamu laut. Namun secara garis besar, tujuandari pelaksanaan upacara jamu laut tidak mengalami perubahan yang sangatprinsip.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Keywords: | Upacara jamu laut; Nelayan Melayu; Jaring Halus Pulau Beting; Langkat |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial |
Depositing User: | Mr Aris Hadiana |
Date Deposited: | 09 Apr 2016 08:13 |
Last Modified: | 26 Apr 2016 01:54 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/3216 |