STUDI TENTANG KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE DI DESA BAGAN SERDANG KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui untuk mengetahui kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang serta untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang tahun 2018. Populasi penelitian ini ekosistem hutan mangrove di Desa Bagan Serdang dengan luas 63 Ha dan Sampel penelitian ini dilakukan secara sistematik dengan alasan menggunakan banyak petak contoh yang letaknya tersebar merata pada areal dan peletakan petak contoh sebaiknya secara sistematik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Studi Dokumenter dan Observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Kerusakan ekosistem hutan mangrove yang ada di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Kerapatan vegetasi hutan mangrove tertinggi terdapat di tingkat semai dengan kerapatan 1.044 Ind/Ha ini termasuk kedalam kriteria sedang. Kerapatan vegetasi hutan mangrove terendah terdapat di tingkat pancang dan pohon dengan kerapatan 888 Ind/Ha termasuk kedalam kriteria rusak, yaitu kerusakan vegetasi hutan mangrove tergolong rusak dikarenakan vegetasi mangrove kurang dari 50% dan jumlah kerapatan vegetasi mangrove kurang dari 1000 Ind/Ha. (2) Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang yaitu faktor manusia di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu sebagian besarnya diakibatkan oleh aktivitas manusia. Dari hasil observasi dan wawancara dengan 20 responden di lapangan menunjukkan peneliti menyimpulkan bahwa kerusakan hutan mangrove diakibatkan oleh ekploitasi yang berlebihan dengan melakukan penebangan hutan mangrove yang sering dilakukan oleh masyarakat, dan pengalihfungsian lahan hutan mangrove menjadi tambak.