PERKEMBANGAN GEREJA BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) TELADAN DI KOTA MEDAN (1955-2005)

Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab gereja BNKP Teladan didirikanvdi Kota Medan, perkembangan gereja BNKP Teladan di Kota Medan dan dampak gereja BNKP Teladan terhadap kehidupan sosial masyarakat Nias di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode Sejarah. Prosedur dari metode sejarah adalah heuristik (Pengumpulan sumber),kritik sumber, iterpretasi, dan eksplanasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data menggunakan pendekatan antropologis yang menempatkan Gereja Banua Niha keriso Protestan (BNKP) sebagai kajian utama. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor penyebab gereja BNKP Teladan didirikan di Kota Medan adalah kerinduan masyarakat Nias yang ada di Kota Medan untuk bersekutu dalam Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) dengan menggunakan bahasa Nias. Hal ini karena masyarakat yang merantau sangat membutuhkan pelayanan sesuai tata cara BNKP, terutama dalam hal pelayanan seperti : Pembaptisan anak, Pemberkatan Nikah, Peneguhan Sidi, Penguburan Kematian. Perkembangan Gereja BNKP dapat diketahui dari Jumlah Jemaat yang meningkat setiap tahunnya dan berdirinya pos-pos pelayanan yang sekarang telah menjadi jemaat yang berdiri sendiri dibawah naungan Resort 42 dan Resort 43 gereja BNKP. Perkembangan gereja BNKP dapat dilihat melalui pembangunan dan renovasi Gereja yang telah dilakukan 3 kali tahap pembangunan. Adapun dampak keberadaan gereja BNKP Teladan di Kota Medan menjadi salah satu faktor pertumbuhan iman bagi Masyarakat Nias umumnya dan kalangan pemuda Nias pada khususnya yang berdomisili di Kota Medan. Selain itu, kehadiran Gereja BNKP Teladan menjadi salah satu wadah untuk melestarikan adat dan budaya terutama dari segi bahasa Nias, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dengan berbagai kegiatan sosial dan menjaga tali persaudaraan antara masyarakat Nias yang berada di Kota Medan