DETERMINAN INFLASI DI PROVINSI SUMATERA UTARA (PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL)

Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi dan
bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator
makro ekonomi guna melihat stabilitas perekonomian suatu negara adalah melalui
inflasi, sebab perubahan dalam indikator ini akan berdampak terhadap dinamika
pertumbuhan ekonomi.Salah satu usaha tersebut adalah melalui pengendalian laju
inflasi. Tingkat inflasi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran
barang dan jasa yang mencerminkan perilaku para pelaku pasar atau masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Uang Beredar (JUB), Nilai Tukar (Kurs),
Terhadap Inflasi Provinsi Sumatera Utara Baik Jangka Pendek Dan Jangka
Panjang.. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
time series selama tahun 1997-2017 berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Sumut dan Bank Indonesia (BI). Analisis menggunakan persamaan dengan
metode Error Correction Model (ECM). Penelitian ini menganalisis hubungan
antara variabel independen dan dependen baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengeluaran pemerintah,
berpengaruh signifikan dan positif dalam jangka pendek namun dalam jangka
panjang tidak berpengaruh terhadap inflasi di Sumatera Utara. Variabel jumlah
uang beredar memiliki pengaruh signifikan dan positif pada jangka pendek negatif
pada jangka panjang terhadap inflasi di Sumatera Utara. Sedangkan variabel nilai
tukar (kurs) tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Sumatera Utara pada
jangka panjang. Variabel pertumbuhan ekonomi tidak signifikan pada jangka
pendek namun bepengaruh posistif signifikan pada jangka panjang