EKSISTENSI BURUH PEREMPUAN STUDI TENTANG BURUH PTPN II KEBUN BULU CINA DARI ORDE BARU SAMPAI REFORMASI

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui sejarah PTPN II Kebun
Bulu Cina. (2) Untuk mengetahui Eksistensi buruh perempuan PTPN II Kebun Bulu
Cina dari Orde Baru sampai Reformasi. (3) Untuk mengetahui gambaran kehidupan
buruh perempuan yang bekerja di PTPN II Kebun Bulu Cina dari Orde Baru sampai
Reformasi. PTPN II Kebun Bulu Cina dahulu merupakan asset milik perusahaan
perkebunan Belanda yang kemudian setelah dilakukannya Nasionalisasi Perusahaan
Perkebunan Belanda di Sumatera Utara. Buruh merupakan aspek yang penting dalam
sejarah perkebunan tersebut, khususnya buruh perempuan. Untuk itu, penelitian yang
digunakan adalah penelitian sejarah yang menggunakan metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Lapangan (Field Research), dengan pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai
kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang
yang diteliti berkaitan dengan sejarah, perkembangan dan peranan Buruh Perempuan
di PTPN II Kebun Bulu Cina Dari Orde Baru Sampai Reformasi akan dianalisis
dengan menggunakan analisis historis.
Buruh perempuan bekerja di PTPN II Kebun Bulu Cina khususnya yang
bekerja di perkebunan tembakau deli Desa Bulu Cina adalah karena di dasari oleh
kondisi ekonomi keluarga. Pekerjaan ini yang sudah turun-temurun yang dilakukan
dari nenek, ibu dan hingga mereka yang sudah mencapai 3 generasi. Rata-rata umur
buruh perempuan adalah 45-65 tahun. Penghasilan para buruh wanita di katogerikan
rendah, baik itu penghasilan borongan maupun harian. Terdapat perbedaan tingkat
kesejahteraan buruh pada masa Orde Baru dari pada masa sekarang (Reformasi), pada
masa Orde Baru buruh sangat sejahtera di banding dengan masa sekarang. Faktor
yang membuat mereka tetap bertahan hingga sekarang, selain karena faktor ekonomi
tetapi karena sistem kekerabatan yang mereka jalankan hingga sekarang.