VARIASI BAHASA MELAYU DIALEK DELI DI KABUPATEN DELI SERDANG

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variasi leksikon bahasa
Melayu dialek Deli di Kabupaten Deli Serdang, mendeskripsikan pemetaan
variasi leksikon bahasa Melayu dialek Deli di Kabupaten Deli Serdang dan
mengetahui status beda dialek bahasa Melayu Deli di Kabupaten Deli Serdang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dialektologi dengan
menggunakan 500 kosakata Mahsun sebagai data. Metode penelitian yang
digunakan ada 3 yaitu metode pilah, metode berkas isogloss dan metode
dialektometri. Berdasarkan hasil peneliian bahasa Melayu Deli di Kabupaten Deli
Serdang variasi leksikon bahasa Melayu dialek Deli di Kabupaten Deli Serdang
berjumlah 139 leksikon dari total 500 leksikon yang digunakan sebagai data. Dari
138 variasi leksikon tersebut 46 diantaranya berupa perbedaan bentuk dan 92
lainnya merupakan perbedaan bunyi atau cara pelafalan antar masyarakat
kabupaten Deli Serdang. Perbedaan bentuk kosakata ini merupakan perbedaan
onomasiologis. Perubahan bunyi vokal terjadi pada vokal [a] menjadi [ↄ] atau
vokal [ə] menjadi [ↄ] dan perubahan bunyi ini lebih sering terjadi diakhir
kosakata. Pemetaan variasi leksikon bahasa Melayu dialek Deli di kabupaten Deli
Serdang terlihat bahwa variasi leksikon lebih banyak melintasi titik pengamatan
1-2 yang berarti banyak perbedaan bahasa yang muncul pada daerah Percut Sei
Tuan dan Pantai Labu. Status beda dialek bahasa Melayu Deli di Kabupaten Deli
Serdang adalah titik pengamatan 1-2 memiliki beda 115 kosakata dengan
presentase 27 % yang berarti dianggap perbedaan wicara, Titik pengamatan 1-3
memiliki beda 31 kosakata dengan presentase 6,2% yang berarti dianggap tidak
ada perbedaam. Titik pengamatan 2-3 memiliki beda 127 kosakata dengan
presentase 25,4 % yang berarti dianggap perbedaan wicara.