PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERITA ULANG BERBASIS SEJARAH LOKAL KABUPATEN MANDAILING NATAL BERBANTUAN KOMIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS X

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan terhadap materi teks cerita ulang. Salah satu faktor utama penyebab permasalahan tersebut adalah mengenai penggunaan sumber-sumber belajar dalam mendukung ketercapaian tujuan akhir pembelajaran belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan serta karakteristik siswa yang tinggal di daerah. Untuk itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar yang menarik, inspiratif, serta inovatif agar dapat memperbaiki kualitas pembelajaran, khususnya pada materi teks cerita ulang. Adapun solusi yang ditawarkan dengan mengembangkan bahan ajar berbentuk modul berbasis sejarah lokal berbantuan komik. Selanjutnya, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D) dirujuk pada model Borg & Gall yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 89,84% pada kriteria sangat baik, kelayakan penyajian dengan rata-rata 89,42% pada kriteria sangat baik, dan penilaian bahasa dengan rata-rata 87,5% pada kriteria sangat baik, (2) validasi ahli desain dengan rata-rata 89,77% pada kriteria sangat baik, (3) respon guru dengan rata-rata 90% pada kriteria sangat baik, (4) uji coba perorangan dengan rata-rata 79,86% pada kriteria baik, (5) uji coba kelompok kecil dengan rata-rata 82,17% pada kriteria sangat baik, dan (6) uji lapangan terbatas dengan rata-rata 92,64% pada kriteria sangat baik. Hasil belajar tes menulis teks cerita ulang sebelum menggunakan modul sebesar 69,37 sedangkan hasil belajar tes menulis teks cerita ulang siswa sesudah menggunakan modul meningkat sebesar 81,4. Selisih yang diperoleh sebesar 12,03 dari sebelum ke sesudah menggunakan modul. Hal ini membuktikan bahwa bahan ajar teks cerita ulang berbasis sejarah lokal berbantuan komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini memiliki implikasi untuk siswa yaitu dapat lebih mudah mengembangkan ide atau gagasannya dari sumber-sumber informasi yang terintegrasi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Guru-guru Bahasa Indonesia juga memberikan respon yang baik terhadap bahan ajar berbentuk modul yang dikembangkan sehingga modul dapat digunakan sebagai pendamping bahan ajar utama di sekolah. Modul yang telah dikembangkan dapat menjadi masukan dan perbandingan dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kurikulum sehingga dapat memberikan kontribusi pada lembaga-lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran