Pinem, Kamarlin (2010) PERUBAHAN UPACARA CAWIR METUA DALAM ADAT KARO (SUATU STUDI PADA MASYARAKAT KARO DI DESA KUTAGUGUNG KECAMATAN JUHA KABUPATEN KARO). Masters thesis, UNIMED.
1500082188510004 kata pengantar.pdf - Published Version
Download (564kB) | Preview
1500082188510004 abstrak.pdf - Published Version
Download (270kB) | Preview
1500082188510004 bab I.pdf - Published Version
Download (643kB) | Preview
1500082188510004 bab VI.pdf - Published Version
Download (421kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perubahan yang terjadi pada upacara cawir metua, (2) faktor-faktor penyebab perubahan upacara cawir metua, dan (3) unsur-unsur yang mempunyai peranan dalam pelaksanaan upacara cawir metua pada etnis karo.Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kutagugung dan tokoh-tokoh adat. Data-data dikumpulkan dalam penelitian ini dengan cars wawancara, observasi dan studi dolcumentasi. Data-data yang telah dikumpulkan tersebut akan dianalisis sepenulinya dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan upacara cawir metua telah mengalami pergeseran atau perubahan meliputi : perlakuan terhadap jenazah, acara adat yang dilakukan, proses penguburan dan setelah proses penguburan telah beradaptasi dengan perkembangan zaman, tradisi upacara cawir metua baik untuk diteruskan karena banyak nilai positif dalam upacara tersebut seperti gotong royong, bersedekah, bermusyawarah„ silaturahmi, sebaliknya upacara cawir metua yang memalcai sesajen, dan ritual-ritual seperti perumah begu (berbicara dengan roh leluhur), amburi page (tabur padi) yang mengarah kepada pemborosan tidak dilaksanakan lagi karena tidak sesuai dengan ajaran agama. Faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan upacara cawir metua ialah : faktor internal yakni perubahan yang berasal dan masyarakat itu sendiri meliputi : pengaruh pendidikan, agama, ekonomi dan efisiensi waktu. Kemudian dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni perubahan yang berasal dari hum masyarakat karo, yakni interaksi antar unsur-unsur budaya yang ada di Sumatera Utara. Dalam upacara cawir metua acara adat dan proses penguburan selalu didahului musyawarah (runggu) dari ketiga unsur rakut sitelu yaitu : sembuyak, kalimbubu dan anak beru. Kehadiran rakut sitelu adalah mutlak, artinya tanpa kehadiran salah satu unsur rakut sitelu, maka musyawarah tidak dapat dilaksanakan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 392.5 Pin p |
Keywords: | Karo; Adat istiadat; Budaya |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial |
Depositing User: | Mr Fifri Juanda Harahap |
Date Deposited: | 09 Apr 2016 08:13 |
Last Modified: | 10 May 2016 22:56 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/3060 |